Mohon tunggu...
Pascalis PeWe
Pascalis PeWe Mohon Tunggu... Full Time Blogger - wirausaha sejak usia 37 th

Jangan takut memulai usaha, yang kamu takutkan justru ketika kamu terlambat memulainya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tips Mulai Bisnis di Usia 37 Tahun

29 November 2018   11:04 Diperbarui: 10 Januari 2020   10:24 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Menentukan Pilihan Usaha

Akhirnya sayapun menemukan pilihan. Saya memutuskan untuk menekuni dunia tulis menulis, melanjutkan usaha saat kerja yaitu produksi company profile dan dokumentasi video. Satu lagi ada wilayah baru yang mau saya coba untuk tekuni yaitu bikin usaha roti dan souvenir promosi perusahaan. Semua hal itu saya jalani semua sedikit demi sedikit. Ambil semua peluang yang diberikan dan biarkan jalan takdirmu yang mengarahkan diri ke tujuan sukses.

Kenapa saya memilih produksi dokumentasi video? Usaha ini secara tidak langsung menghubungkan saya dengan klien lama. Mereka adalah relasi yang menduduki posisi strategis diperusahaanya. dunia saya sebagai wartawan memudahkan untk mencari tenaga produksi. Tinggal comot kawan di kantor lama saja beres.

Hasilnya, relasi video ini bertanya kepada saya bahwa apakah bisa membuat souvenir promsi perusahaan? Karena saya memang mau serius di bidang ini saya mengatakan,"Ya Bisa!". Saya pun mendapat job pertama untuk mengadakan totebag sejumlah 100pcs untuk keperluan mengemas produk mereka.

Sembari mencari suplyer souvenir seperti totebag, kerajinan yang bisa di temui di kota asal saya Jogja, saya juga mengembara ke Jakarta untuk mencari pemasok barang berbau teknologi. Souvenir promosi perusahaan, dan seminar kit kadang memerlukan flashdisk, power bank, pulpen, dll yang hanya bisa di dapat di kota besar. Kegiatan itupun megalir....

Sembari mengalir dengan seminar kit, saya bersama istri mencoba membuat makanan ringan. Pilihan pertama saya adalah kue bolu, resep ibu saya sendiri. Bolu jaman dulu itu lho....yang bulet dan tengahnya lobang. Saya ingat sekali, bolu buatan ibu menjadi favorit makanan saat perayaan 17 agustus di kampung, dan acara kondangan. Biasa, klo orang kampung sudah pakai kue untuk suguhan dapat dipastikan gengsinya meningkat.

Bolu jadoel itu saya rubah komposisinya dengan bahan tengah/premium hasilnya luar biasa. Awal awal terasa rame, bahkan dari satu loyang, saya perlu menyiapkan 5 loyang tambahan. Dari orderan sepi yang memaksa saya untuk menjual potongan dan di titipin di warung jajan pasar, hingga orderan 75 loyang yang hanya kami kerjakan berdua sehari semalam tanpa tidur. Sementara paginya istri saya langsung berangkat kerja.

Ah...itu perjuangannya hingga akhirnya orderan seminar kit dan souvenir melimpah sehingga kami ndak sempat memproduksi roti kecuali pesanan saja. Intinya saat kita menjalani berbagai usaha, kita melihat ada beberapa usaha yang maju terus tanpa putus dan akhirnya harus dipilih dan ada yang harus ditendang.

3. Fokus pada usaha yang berkembang

Fokus saya saat ini adalah usaha yang dalam seminggu yang mendatangkan order terus menerus. Keuntungan awal ndak perlu banyak yang penting tidak rugi. Namun klo sudah reorder pastikan mengambil untung diatas 20%. Saya yakin usahamu akan bertahan. Soal pegawai, toko, kantor, saran saya jangan buru buru. Tunggu, saatnya akan datang. Dunia kerja masa kini berbeda dengan masa lalu. Dunia era digital.

Kita bisa punya toko di dunia maya, pegawai di dunia maya. kantor di manapun kamu mau. Di rumah terlalu jenuh, kamu bisa pergi ke cafe. Enak kan.....Manfaatkan saja teman-temanmu. Mereka yang masih jadi pegawai pasti punya keahlian tertentu. Saya sering sekali jawil temen2 desainer grafis di kantor lama. Mereka pasti suka dapet kerja sambilan. Keuntungannya langkah ini adalah fee terjangkau dan kontrak per projek saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun