Dengan terjadinya deflasi bagi perekonomian Indonesia, lalu terdapat pertanyaan bagaimana perekonomian Indonesia kedepannya. Deflasi pernah terjadi setelah Krismon 1998. Saat itu pada 1999, Indonesia mengalami deflasi selama 7 bulan yang diakibatkan depresiasi rupiah. Melihat apa yang pernah terjadi disekitar terjadinya deflasi, memberikan prospek bahwa perekonomian Indonesia akan mengalami krisis.Â
Untungnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2025 masih menunjukkan optimisme. Pemerintah Indonesia masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6% pada 2025, sedikit lebih tinggi dibandingkan target 5-5,2% pada 2024. Selain itu, Bank Dunia juga memprediksi pertumbuhan yang stabil untuk Indonesia dengan tingkat pertumbuhan PDB sekitar 5,1% pada 2025. Faktor-faktor seperti investasi domestik yang masih cukup kuat dan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.Â
Namun, dengan angka proyeksi yang baik bukan berarti pemerintah dapat mengabaikan permasalahan deflasi ini begitu saja. Karena, jika pemerintah menghiraukan lampu merah yang diberikan oleh deflasi yang sudah terjadi, deflasi tersebut dapat dengan cepat menimbulkan krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang disebabkan oleh deflasi terjadi dengan cepat.Â
Deflationary Spiral berkembang dengan sangat cepat, sehingga pemerintah harus mengatasi permasalahan deflasi yang ada secepat mungkin agar deflasi yang terjadi tidak menimbulkan krisis ekonomi berkepanjangan. Karena, jika krisis ekonomi terjadi, maka visi Indonesia Emas 2045 bisa saja tidak terjadi karena pertumbuhan ekonomi pada masa-masa kritis ini tidak tercapai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H