Tak satupun bangsa atapun negara yang mampu menghapus bisnis lawas ini. Jika hukum itu hebat, petugasnya benar-benar suci dan tak mengenal kelas? Harusnya bisnis birahi kelas dinding 'terpal' yang menjamuri hampir semua sudut kota di seluruh penjuru negeri ini bisa dituntaskan dengan mudah.
Tapi ternyata dan kenyataannya sebetulanya hanya urusan 'deal-deal' alias kesepakatan 2 pihak yang 'dicaloin' pihak ke 3. Wajarlah... 'managamen' itu penting. Hehehe iya kan?
Intinya, ngapain sih ngurusin 'kelamin' orang? Lagi pula kenapa yang jadi korban jeratan adalah si .produk'? Bagaimana dengan si 'pembeli'? Pembeli yang mana yah? Yang last user atau yang pernah 'make'?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI