Mohon tunggu...
JQ Soenardi
JQ Soenardi Mohon Tunggu... Buruh - Rektor Universitas Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah berkerja di kesunyian Dalam hening dan senyap namun terasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seberkas Puisi JQ Soenardi

29 Januari 2024   01:48 Diperbarui: 29 Januari 2024   01:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar ekokuntadhi.com

Gila Politik

Waktu ayam berkokok di keheningan malam

masih lebih senyap perut yang lapar

meski orang-orang partai sibuk bertengkar

menjurus ke peradaban kelam

Di masa kampanye pasca pemilihan pemimpin

segenap para calon asyik mengobrol janji

sambil lalu menyiapkan akal keji

dari segala orasi dan betapa berlagak di siplin

Orang-orang yang gila politik semakin cerdik

pemilu hanya berdasarkan pilihan uang

ongkos terlalu mahal, yang tak punya modal di buang

lantas caci maki dan hujatan lengkap dengan menghardik

Inilah peradaban kosong

yang di selimuti gemerlapnya cahaya

memburamkan dari pandangan mata hati 

Inilah pesta demokrasi

pembicaraan hal-hal yang tak penting jadi genting

pembicaraan yang serius jadi tak terurus

Hal-hal yang lebih dari debat

hanya mampu di babat

hal-hal yang di luar nalar

tugas-tugas belum juga kelar

Oh betapa bangsatnya kita

yang selama ini mengutuk Orde sebelumnya

tetapi tingkah lakunya lebih parah

Oh betapa mirisnya kita

kalau di bandingkan dengan Orde sebelumnya

kita sok suci mengutuk Korupsi Kolusi Nepotisme

tiba-tiba hal itu sudah menjadi idealisme

Oh tampaknya aku sibuk menulis puisi

Karena aku bukan politisi

01:30

29/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun