Gambar 1.3 Proses reaksi perkaratan besi
Pada gambar diilustrasikan ada tetesan air yang menempel pada sepotong besi. Dari peristiwa tersebut akhirnya terbentuk suatu sel galvani alami. Dimana besi akan menjadi anode dan mengalami oksidasi menjadi Fe2+ menurut reaksi:
Fe(s)   Fe2+ (aq) + 2e   E0 = +0,44 V
Mulai saat itu kita akan melihat permukaan potongan besi menjadi tidak merata, sehingga luas  permukaan bidang sentuh antara air dan besi juga semakin luas. Elektron dari hasil oksidasi besi (Fe) akan berlari kearah molekul oksigen (O2) yang berada di pertemuan antara besi dengan air, kemudian mereduksi molekul oksigen tersebut menurut reaksi:
O2(g) + 4H+(l) + 4e 2H2O(aq) Â E0 = +0,40 V
Lihatlah bahwa keberadaan air dalam reaksi juga menentukan keberlangsungan reaksi.
Secara redoks maka keseluruhan reaksi diberikan sebagai berikut:
Anode     : Fe(s)   Fe2+ (aq) + 2e                             E0 = +0,44 V
Katode     : O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l)                     E0 = +0,40 V   +
Reaksi sel  : 2Fe(s) + O2(g) + 4H+(aq)   2Fe2+ (aq) + 2H2O(l)     E0sel = +0,84 V
Lihat pula bahwa potensial sel bernilai positif yaitu +0,84 V. Ini menjelaskan bahwa perkaratan besi terjadi secara spontan. Kemudian Fe2+ akan mengalami oksidasi lebih lanjut sedemikian rupa sehingga menjadi karat besi 2Fe2O3.nH2O. Menurut reaksi: