Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak Rasa

21 November 2024   08:23 Diperbarui: 21 November 2024   08:25 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan takut mencintaiku
Aku lelaki yang sama
Tapi rasa sayangku yang tumbuh
Membuat aku berbeda

Jangan takut mengecewakanmu
Aku yang lahir di tempat lain denganmu
Tak akan merubah apapun
Rasa ini semakin bertumbuh

Jangan takut melukaimu
Jarak jugalah aku menemukanmu
Di ujung pandang sinar kemerlap
Kamu tersenyum menawan

Jangan takut khawatir
Kepanikanmu
Adalah racunmu
Jangan sakiti dirimu

Nafas ini bergemuruh
Dada ini berdegup
Syair namamu saat doa
Berirama diseluruh langit

Kalau kita berjarak
Rindu kita sama sekali tidak
Seucap kata aku rangkai
.....
Jagalah itu sampai kamu dan aku
Menjadi kita

Membangun permadani dan istana
Rasakan dan ini sensasi
Bukankah indah
Setiap malam kita terkejut
Setiap malam menahan

Kita bukan mereka
Menghabiskan bersama
Mungkin ini guratan semesta
Sayangku

Pelitaku
Berlian ini adalah tanda kebesaran
Mungkin kamu gak nyaman
Tapi coba renungkan
Kita terjauh bukan dari kehinaan

Pertemuan ini
Adalah pertemuan rasa
Pertemuan tanda
Mungkin ini adalah hakekatnya

Apa arti sebuah jarak kalau selalu kita pupuk
Tak ada arti sebuah pertemuan tanpa balasan
Dan janganlah terjebak pada hal lain
Selain aku baik kamu kita
Selamanya

Yang dekat saja menjauh
Coba perhatikan
Yang dekat saja tidak dipertemukan
Iya kan

Bukankah matamu
Juga bibir manismu
Adalah hal indah membersamai
Jadi
Bersyukurlah karena kita dipertemukan atas jarak
Biar kamu tahu berapa beratnya menahan
Dan pertemuan besok

Sudahlah jangan dibayangkan
Karena kamu tahu rindu berat kita
Segera akan bersatu
Sama sama saling rindu dalam pusaran
Dan kapal kita akan segera berlayar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun