Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surau

26 Oktober 2024   20:45 Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepulang sekolah yang penat

Kadang malas adalah hal lumrah

Kami terpogoh memaksa malas yang akut

Dan

Bersiap

Kami bertiga

Dan 

Mereka setia untuk bersama

Jalanan aspal biasa kami lalui

Setiap waktu

Kumandang Adan bersahut silih berganti

Angin sore merayap menyeretku 

Riuh kami berlomba membasuh 

Mensucikan diri menghadap kembali

Dipojok tiang beranda 

Beberapa kami sudah berderet

Aku mengeja ulang 

Huruf gundul yang di ajarkan barusan

Menggema suara kami 

Berirama

Silih berganti 

Melawan waktu

Melawan kata 

Terserah

Bercerita tentang lengkingan adzan 

Mendengar khusyuk

Kami hanya ingin

Setidaknya kami harus 

Melawan waktu yang kadang bosan

Akasia menari nari

Menikmati lantunan kami

Hendak diam tapi aku sadar

Kami bukanlah kupu kupu 

Setidaknya hari ini kami berlomba

Kami disapu dan disapa mentari

Jengkel saja bila November kembali

Menyengat kulitku seperti melepuh

Amat sangat

Tapi 

Itulah tak apa 

Waktu mendatangiku

Larut pun tak terasa

Kami bersama kembali

Menyusuri lorong melewati turunan kembali

Bayangku sudah diatas kasur saja

Simpul senyum kamu merekah

Kebiasaan bila salam sudah kami ucap balas 

Kami ditempat zaman rusak

Malam mereguk 

Jalanan aspal tlah kulewati

Seluruh hamparan pencipta nan elok

Dan

Hari ini tlah ku nikmati

Selamat datang esok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun