Sepulang sekolah yang penat
Kadang malas adalah hal lumrah
Kami terpogoh memaksa malas yang akut
Dan
Bersiap
Kami bertiga
DanÂ
Mereka setia untuk bersama
Jalanan aspal biasa kami lalui
Setiap waktu
Kumandang Adan bersahut silih berganti
Angin sore merayap menyeretkuÂ
Riuh kami berlomba membasuhÂ
Mensucikan diri menghadap kembali
Dipojok tiang berandaÂ
Beberapa kami sudah berderet
Aku mengeja ulangÂ
Huruf gundul yang di ajarkan barusan
Menggema suara kamiÂ
Berirama
Silih bergantiÂ
Melawan waktu
Melawan kataÂ
Terserah
Bercerita tentang lengkingan adzanÂ
Mendengar khusyuk
Kami hanya ingin
Setidaknya kami harusÂ
Melawan waktu yang kadang bosan
Akasia menari nari
Menikmati lantunan kami
Hendak diam tapi aku sadar
Kami bukanlah kupu kupuÂ
Setidaknya hari ini kami berlomba
Kami disapu dan disapa mentari
Jengkel saja bila November kembali
Menyengat kulitku seperti melepuh
Amat sangat
TapiÂ
Itulah tak apaÂ
Waktu mendatangiku
Larut pun tak terasa
Kami bersama kembali
Menyusuri lorong melewati turunan kembali
Bayangku sudah diatas kasur saja
Simpul senyum kamu merekah
Kebiasaan bila salam sudah kami ucap balasÂ
Kami ditempat zaman rusak
Malam meregukÂ
Jalanan aspal tlah kulewati
Seluruh hamparan pencipta nan elok
Dan
Hari ini tlah ku nikmati
Selamat datang esok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H