Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kek

22 September 2024   00:21 Diperbarui: 22 September 2024   00:29 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak pernah

aku tahu tentang

bagaimana ini begini

dan bagaimana

itu begitu

bagaimana soal

menyerang

soal bertahan

soal melepas granat

bagaimana tanah lepas arang

bagaimana

bagaimana mereka

bagaimana kita

bagaimana kami

bagaimana berbagi nyawa

tanah memerah

tak harus darah

tanah menghitam

tak harus busuk

tanah menguning

tak harus hama

tanah tanah kuburan

tak harus bernama

kakekku adalah satu diantara

ber puluh uluh

ber ratus atus

ber ribu ibu

kakekku hanya sendiri

tak bertuan

tak berbaju

tak bersepatu

tak sendiri

nama baru

hak lama

aras mengeras

alas sudah memelas

satu janji pada anak sanak

pada isteri bertangga

untuk kembali berpeluk pupuk

mata haus di seka

angan haus di pandang

syahdu haus di waktu

semua haus di dalam sana

semua beranjak

tak kecuali

semua pergi

tak kembali

semua pamit

begitulah kata kakekku

aku diam

menyapu air yang hampir hilang

menutup mulut yang hampir luput

aku hanya merasa

berguruh

serba rasa

aku hanya berpikir

kakekku masih harus

menahan luka

kakekku masih harus

memenjara duka

kakekku masih harus

bertahan dalam cerita

aku malu

kenapa aku harus tahu itu

aku malu

merasa pantas berteriak

aku malu

pada mereka mereka

merdeka?

kata itu

bukan untukku

tapi untukmu kek

juga semua kakek kakek

yang bahkan...

entah dimana rimbanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun