Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peluk

9 September 2024   07:34 Diperbarui: 9 September 2024   07:36 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap telah kembali. Menenggelamkan

Kelahiran baru telah hadir

Disapa angin Sepoi pagi sekali

Jarak pandang jauh melampaui

Disudut. Menanya pertanyaan lama

Waktu berubah. Jangan menimbang aku dalam-dalam dengan sama

Akhhh 

Tentu saja. Bukankah putaran waktu tak pernah kembali

Hanya ruang sempit memaksa kembali menengok

Berdamai. Dipaksa untuk menarik nafas dalam

Duri yang meluka hanya rasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun