Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali

3 September 2024   01:22 Diperbarui: 3 September 2024   01:44 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu jangan lari

Menyangkalnya kamu berdusta

Jangan mau dikejar bayang

Api itu bermakna bila membakar

Melupakannya adalah mustahil

Lihatlah mentari disana

Yang nampak jauh tapi terasa

Kamu jangan lupa

Kamu hartaku. Yang sempat terjeda saja

Jangan dikejar. Kopi segelas tidak cocok untuk dipandang

Nikmati. Resapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun