pulkam kembali berselisih seliwer
singgap pada kenyinyiran
dengki kehawatiran
tak inginkah kau
senyum peluk dan harum
bahak laksana hardik
setiap dan pada semua tiap tiap
senyum selebar hatiku yang lampau sangat
tapi
hayalanku dibatas
pada gepal dinding dan atap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!