Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu

30 Agustus 2024   06:10 Diperbarui: 30 Agustus 2024   06:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masihkah kita bersama cahaya

bisakah kita bangun kembali dengan sempurna

mampukan kita bercerita tentang diam

dan apakah kita paham maksud 

ini kita sendiri menapak tilas bumi pertiwi

bertanya kepada ilalang di comberan

kita selalu sendiri, kita selalu diam

dan kita hanya biasa bicara

lantas dimanakah mimpi kegerbangan

kemanakah kau kan kayuh sampan 

bagaimana kau bisa mengukir tanpa bayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun