Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darma

29 Agustus 2024   06:33 Diperbarui: 29 Agustus 2024   06:38 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secongkel cerita yang kurang ajar

Menghirup panjang dan melepas kembali

Aku serasa mual untuk mendengar

Tlah berlalu. Desa asri itu kini berubah bentuk

Kesempurnaan tlah lahir kembali

Disini tepat kakiku menginjak

Kini adalah aspal hitam memanjang mengeliling

Dimanakah lagu lirik dimainkan

Saat budaya harus digeser cepat

Mempertahankan hak atas tanah adalah tradisi manusia abad klasik 

Mengolah tanah adalah pergeseran dan tanda bahwa kita bukan homo sapien

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun