Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sihir Malam

28 Agustus 2024   11:38 Diperbarui: 28 Agustus 2024   11:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara merdu menembus telinga hingga rongga dada sayang

Di panggung, dimanapun rasanya pasti tergoda

Tangan tak terkendali saat pinggul itu mulai mengikuti irama

Dingin malam ini jadi panas. Biduan memanggil dengan jentik lentik 

Imut dan hangat enak sekali dipandang

Tak kuasa bukan menahannya

Bergoyanglah sampai pagi

Nikmatilah sebelum berhenti

Tlah datang waktunya. Irama memanggil Sukma yang lama bersemayam

Jiwa liar itu melukis jelas diatas panggung

Meronta. Bergelayut dalam lumpur melodi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun