Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kok Recok Amat: Quo Vadis PDIP

9 Januari 2025   13:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini Hasto jadi tersangka di KPK. (Sumber : pojoksatu.id).

Dalam jangka panjang, kasus ini berpotensi mempengaruhi stabilitas internal PDIP, terutama jika kepemimpinan Megawati dinilai terlalu lamban dalam merespons atau justru mempertahankan figur kontroversial.

Ribut-ribut ini kemungkinan besar merupakan kombinasi dari berbagai faktor, termasuk upaya menyelamatkan citra partai, dinamika internal terkait kendali Megawati, dan upaya menutupi persoalan hukum Hasto. Dalam konteks politik yang lebih luas, ini juga bisa menjadi arena pertarungan pengaruh antara Megawati dan Jokowi. Langkah-langkah selanjutnya, terutama keputusan Megawati mengenai Hasto, akan menentukan bagaimana PDIP menghadapi tantangan politik dan hukum di masa yad.

Kalau dilihat dalam dua minggu terakhir ini mengapa gegara kasus Harun Masiku PDIP begitu vulgar terhadap mantan Presiden Jokowi. Sampai-sampai ada video yang dititipkan kepada Connie Rahakundini di Rusia, dan bukti-bukti itu kata Connie sudah dinotariskan di Rusia. Apa isinya. Apa Jokowi akan mati diterkam bukti-bukti video itu yang belum tentu dilihat Putin. Bahkan gilanya lagi sampai Connie mengingatkan Iriana isteri Jokowi agar berhati-hati dalam kasus ini, sebab bahaya kalau sampai diledakkan. Juga yang tak kalah vulgarnya adalah tudingan PDIP bahwa Jokowi adalah salah satu mantan Presiden terkorup setelah Bashar al Assad. Catatannya ada di OCCRP kata Hasto dkk.

Manuver PDIP yang semakin vulgar terhadap mantan Presiden Jokowi, khususnya dalam konteks kasus Harun Masiku, mencerminkan dinamika politik yang sangat kompleks.

Kasus Harun Masiku dan serangan balik PDIP

Kasus Harun Masiku yang menyeret nama Hasto Kristiyanto menjadi beban besar bagi PDIP. Untuk meredam tekanan publik, PDIP tampaknya mengalihkan perhatian dengan membangun narasi-narasi baru yang menyerang Jokowi. Ini adalah taktik umum dalam politik, di mana pihak yang tertekan berusaha mencari musuh eksternal untuk menyalurkan kemarahan dan mengalihkan perhatian publik.

Narasi video yang dibawa oleh Connie Rahakundini dan klaim tentang keterlibatan Jokowi dalam korupsi yang disebutkan oleh OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) merupakan langkah eskalatif untuk menggiring opini bahwa masalah internal PDIP adalah dampak dari peran atau kegagalan Jokowi.

Isu Video dan keterlibatan Rusia

Klaim tentang video yang dititipkan ke Connie Rahakundini, dinotariskan di Rusia, dan diwarnai ancaman implisit kepada Iriana Jokowi menunjukkan betapa seriusnya PDIP dalam menggunakan isu ini sebagai alat politik.

Bagaimanapun, beberapa hal perlu dicermati disini. Hingga kini, tidak ada informasi yang jelas tentang isi video tersebut. Jika memang mengandung bukti signifikan, pertanyaan yang muncul adalah mengapa harus dititipkan di Rusia dan tidak segera dirilis di Indonesia.

Langkah ini terlihat lebih sebagai upaya untuk menambah bobot klaim, tetapi juga menciptakan kesan bahwa ada permainan geopolitik atau bahkan keterlibatan pihak asing dalam dinamika politik domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun