Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Fenomena Thriller dan Biopic Michael Jackson

19 November 2024   20:13 Diperbarui: 19 November 2024   21:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Michael Jackson on the stage di stadion Wembley, London, UK. (Sumber : forbes.com).

Fenomena Thriller dan Biopic Michael Jackson

Oktober ybl adalah waktu "Thriller" di seluruh dunia. Hits Jacko atau Michael Jackson yang luarbiasa ini kembali menjadi terkenal setiap tahun menjelang Halloween, karena diputar tanpa henti di platform streaming dan laku keras di situs-situs seperti iTunes dan Amazon. Setelah liburan yang menyeramkan itu, singel ini mulai laku, tetapi album yang memiliki nama yang sama dengannya justru berbalik arah.

Thriller -- albumnya - dapat ditemukan di empat tangga lagu berbeda di Inggeris minggu ini. Album ini kembali ke tiga tangga lagu di waktu yang sama dengan penampilan yang mengesankan dan tidak biasa. Waktunya tampak aneh, karena sebagian besar, publik mungkin sudah tidak lagi menyukai "Thriller" untuk saat ini atau setidaknya itulah yang mungkin diduga sebagian orang.

Saat ini, Thriller muncul di posisi tertinggi pada tangga lagu Official Album Downloads, di mana ia kembali ke posisi No. 47. Album yang sama juga kembali ke daftar utama full album yang paling banyak dikonsumsi di AS, karena ia kembali masuk di posisi No. 85. Album klasik Michael Jackson ini berada di posisi No. 97 pada daftar Official Albums Sales, karena sekali lagi penjualannya cukup baik untuk masuk dalam jajaran judul yang paling banyak dibeli di Inggeris.

Minggu lalu, Thriller berada di posisi 100 pada tangga lagu Official Albums Streaming, yang berisi koleksi yang paling banyak diputar di AS. Kini, album ini naik empat peringkat dan menempati posisi 96.

Seiring dengan melonjaknya popularitas album Thriller, lagu tersebut tidak begitu laku. Setelah naik lagi setiap tahunnya di tangga lagu, "Thriller" turun di setiap peringkat yang muncul saat ini di Inggeris, dan mungkin akan segera menghilang beberapa di antaranya - jika tidak semuanya.

"Thriller" turun dari 10 besar di tangga lagu Official Hip Hop and R&B Singles, karena berada di posisi No. 4 pada periode lalu. Sekarang, turun ke posisi No. 12, dan hampir pasti akan turun lagi saat Official Charts Company menerbitkan peringkat barunya dalam waktu dekat.

Lagu yang sama bahkan berada di posisi lebih rendah pada dua lagu lain yang berbasis di Inggeris yang berhasil masuk minggu ini. "Thriller" turun dari No. 10 ke No. 44 pada daftar Official Singles Downloads. Lagu ini juga turun dari No. 32 ke No. 79 pada peringkat Official Streaming, karena lagu ini tidak lagi wajib didengarkan di aplikasi streaming, setidaknya tidak seperti beberapa lagu sebelumnya.

Fenomena Popularitas "Thriller"

Michael Jackson tetap menjadi salah satu ikon budaya pop terbesar sepanjang masa, dan lagu "Thriller" telah terpatri dalam tradisi Halloween, terutama di dunia Barat. Hal ini menjelaskan mengapa lagu ini mengalami peningkatan mendadak dalam streaming dan penjualan setiap tahun menjelang dan selama Halloween.

 Lagu ini bukan hanya produk musik; ia telah menjadi bagian dari pengalaman budaya kolektif. Video musiknya yang ikonik, lengkap dengan elemen horor dan tarian khas, terus menjadi referensi pop yang tak lekang oleh waktu.

Pola konsumsi musiman

Kenaikan "Thriller" dan albumnya di tangga lagu setiap Oktober menunjukkan pola konsumsi musiman yang kuat. Selama Halloween, masyarakat mencari konten yang sesuai dengan suasana, dan "Thriller" menjadi pilihan klasik. Setelah perayaan berlalu, konsumsi menurun karena alasan tematik, bukan kualitas musik. Ini adalah bukti bagaimana budaya musiman dapat mempengaruhi kebiasaan mendengarkan.

Performa Album vs Singel

Peningkatan posisi album "Thriller" di berbagai tangga lagu menunjukkan popularitas "Thriller" sebagai lagu andalan turut memicu konsumsi album penuh. Penggemar yang tertarik dengan lagu tersebut sering kali memilih mendengarkan album secara keseluruhan atau membeli album, sehingga mendongkrak angka di kategori penjualan dan streaming album. Namun, lagu "Thriller" sendiri menunjukkan penurunan peringkat setelah Halloween, karena tidak lagi menjadi "lagu wajib" setelah momen musiman berlalu.

Efek streaming vs unduhan digital

Pergeseran konsumsi dari unduhan digital ke platform streaming juga terlihat dari performa album dan singel di tangga lagu berbasis streaming versus unduhan. Album "Thriller" menunjukkan daya tahan lebih baik pada platform streaming dibandingkan singelnya, yang bisa jadi karena pendengar memilih untuk menikmati pengalaman lengkap dari album tersebut daripada hanya satu lagu tertentu.

Michael Jackson legenda yang terus hidup

Kehadiran "Thriller" dan karya Michael Jackson lainnya di tangga lagu meskipun ia sudah lama tiada adalah bukti dari status legendarisnya.

Musik Michael Jackson terus dikenali lintas generasi, didukung oleh pemasaran strategis, rilis ulang, dan kolaborasi dengan platform musik modern.

Album "Thriller" tetap relevan karena produksi Quincy Jones dan inovasi musiknya masih dianggap mutakhir.

Lagu-lagu yang memiliki koneksi emosional atau tematik yang kuat, seperti "Thriller" dengan Halloween, cenderung memiliki siklus kehidupan yang panjang.

Popularitas musiman "Thriller" menunjukkan bagaimana legacy budaya dapat melampaui waktu dan generasi. Penurunan lagu ini di tangga lagu pasca Halloween adalah fenomena alami, sementara kenaikan album "Thriller" pada saat bersamaan menunjukkan efek domino dari popularitasnya. 

Dari perspektif pemasaran, ini adalah contoh bagaimana aset lama dapat tetap relevan dengan memanfaatkan momen-momen musiman. Bagi penggemar dan pelaku industri musik, ini adalah bukti legenda sejati tidak pernah benar-benar hilang; mereka hanya perlu momen yang tepat untuk bersinar kembali.

Film biografi Michael Jackson

Seiring dengan popularitas Jacko yang tak pernah surut dari pentas dunia musik, Film biografi Michael yang direncanakan rilis pada 18 April 2025 juga memiliki potensi besar untuk menjadi karya monumental, mengingat kehidupan Michael Jackson yang penuh warna, kompleks, dan berlapis-lapis. 

Namun, bagaimana film ini menyikapi sisi kontroversial kehidupannya akan sangat menentukan penerimaan publik, terutama mengingat legacy panjang dan beragam persepsi terhadap Raja Pop tersebut.

Film biografi Jacko dapat mengambil berbagai pendekatan, mulai dari penggambaran hidup yang utuh hingga selektif menonjolkan aspek tertentu. Dalam kasus Michael Jackson, pembuat film menghadapi tantangan besar.

Fokus pada warisan musik dan budaya

Pendekatan ini akan merayakan kejeniusan artistiknya, termasuk Moonwalk dan koreografi ikonik; transformasi video musik menjadi seni visual seperti dalam Thriller; kontribusinya dalam menyatukan berbagai genre musik.

Jika hanya menggarap sisi ini, film akan memuaskan banyak penggemar tetapi mungkin dianggap menghindar dari aspek yang lebih gelap, sehingga kehilangan dimensi naratif yang lebih kompleks.

Menghadirkan aspek kontroversial secara berimbang

Pendekatan yang lebih kompleks mencakup tuduhan pelecehan seksual terhadap anak-anak, yang meskipun tak pernah terbukti, terus mempengaruhi persepsi publik; hubungannya dengan keluarga, seperti konflik dengan ayahnya, Joe Jackson, dan dinamika dengan saudara-saudaranya; transisi fisik dan perubahan warna kulit yang menuai spekulasi, serta perjuangan melawan vitiligo dan dampaknya pada kesehatan mentalnya.

Pendekatan ini lebih berisiko, tetapi memberikan ruang untuk menguraikan kehidupan Michael dengan segala kerumitannya, mendekatkannya pada realitas manusiawi yang mungkin dapat meraih simpati publik.

Keterlibatan keluarga dan Jaafar Jackson

Dengan keponakan Michael, Jaafar Jackson, memerankan tokoh utama, kemungkinan besar film ini akan memiliki nuansa yang "dikurasi" oleh keluarga Jackson. Meski ini menjanjikan akurasi dari sudut pandang mereka, ada risiko penggambaran yang terlalu sepihak atau mengabaikan elemen-elemen yang dianggap merugikan legacy keluarga.

John Logan : kredibilitas dan gaya penulisan

John Logan, dengan portofolio mencakup Gladiator dan The Aviator, memiliki keahlian dalam menghadirkan narasi biografi yang emosional namun tetap epik. Dalam The Aviator, Logan menampilkan sisi terang dan gelap Milyarder AS Howard Hughes, memberikan keseimbangan antara kekaguman dan kejatuhan manusiawi. Pendekatan serupa pada Michael dapat menghasilkan film yang mendalam, tanpa mengesampingkan sisi kontroversial.

Relevansi kontemporer

Konteks saat ini, termasuk keterlibatan nama Jackson dalam dokumen terkait Jeffrey Epstein, menunjukkan kontroversi seputar ikon pop ini masih menjadi bagian dari percakapan publik. Keputusan untuk mengabaikan atau memasukkan elemen ini akan berdampak pada bagaimana film ini dilihat sebagai karya yang berani atau hanya sekadar pengulangan glorifikasi.

Potensi dampak film

Jika film biopic ini berhasil menangkap esensi dan kompleksitasnya, ini bisa memperkuat status Michael Jackson sebagai salah satu seniman paling berpengaruh sepanjang masa. Sebaliknya, penghindaran terhadap isu penting dapat merusak kredibilitas proyek ini.

Kesuksesan Michael dapat mendorong lebih banyak film biografi tentang ikon musik lainnya, dengan ekspektasi menghadirkan narasi yang jujur namun tetap menghormati subjeknya.

Film Michael menghadapi tantangan besar untuk memenuhi harapan penggemar lama, menarik penonton baru, dan menyajikan cerita yang otentik. Jika dikelola dengan baik, film ini bisa menjadi penghormatan yang layak bagi kehidupan seorang seniman yang tak tertandingi. Namun, pengambilan keputusan soal sejauh mana sisi kontroversial akan dieksplorasi adalah faktor krusial yang menentukan keberhasilan atau kegagalan narasi film ini.

Lihat :

https://www.forbes.com/sites/hughmcintyre/2024/11/15/michael-jacksons-thriller-album-is-on-the-rise-as-the-single-of-the-same-name-falls/

Joyogrand, Malang, Tue', Nov' 19, 2024.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun