Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi China Dipertanyakan Begitu ART Gagal Uji Coba di IKN

18 November 2024   16:23 Diperbarui: 18 November 2024   16:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun kegagalan teknologi ini tidak menyebabkan kerugian finansial langsung bagi Indonesia karena biaya uji coba ditanggung oleh vendor, insiden ini tetap dapat menimbulkan pertanyaan tentang kualitas dan keandalan teknologi China.

Indonesia mungkin lebih hati-hati dalam memilih teknologi China untuk proyek di masa mendatang, terutama jika kegagalan ini menciptakan hambatan politik atau teknis.

Hubungan Indonesia-China yang lebih luas mungkin tetap stabil, mengingat kerjasama strategis lainnya seperti HSR Jakarta-Bandung. Namun, insiden ini bisa menjadi preseden untuk negosiasi lebih ketat di masa mendatang.

4. Risiko "Overpromise, Underdeliver" dalam teknologi China

Kegagalan ART menunjukkan risiko teknologi yang dijual terlalu cepat sebelum diuji sepenuhnya dalam berbagai skenario. Meskipun sistem seperti ART menarik karena konsepnya yang inovatif, kebutuhan untuk terus bergantung pada intervensi manual menunjukkan pengembangnya belum percaya diri sepenuhnya terhadap produk mereka. Hal ini menggarisbawahi perlunya pengujian lebih ketat sebelum memasarkan teknologi seperti itu di pasar internasional.

5. Implikasi untuk Indonesia

Kasus ART mengajarkan Indonesia harus lebih selektif dalam memilih teknologi asing, termasuk melakukan due diligence yang lebih ketat terhadap spesifikasi teknis.

Indonesia sebaiknya memperluas kerjasama teknologi dengan negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, atau Eropa, untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara tertentu.

Proyek seperti ini dapat menjadi kritik bagi pemerintah jika dianggap tidak cermat dalam memilih teknologi atau vendor.

Pengembalian ART adalah pukulan bagi reputasi teknologi China, tetapi ini juga menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam memilih mitra teknologi untuk proyek infrastruktur besar. Keputusan ini tidak hanya menekankan perlunya kehati-hatian dalam membeli teknologi, tetapi juga memberi sinyal kepada vendor internasional bahwa Indonesia memiliki standar tinggi yang harus dipenuhi. Bagi China, insiden ini adalah pengingat untuk meningkatkan keandalan teknologi mereka sebelum menawarkannya secara luas di pasar global.

Lihat :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun