Pendekatan ini dapat menciptakan dua dampak besar : 1. Peningkatan Kepercayaan Publik. Respons cepat dari layanan kesehatan dan pemerintahan di tingkat RT/RW dapat memperkuat kepercayaan masyarakat pada pemerintah kota, karena warga akan merasa lebih diperhatikan dalam keseharian mereka, bukan hanya pada momen pemilu; Efisiensi dalam Pelayanan Publik. Menyediakan layanan darurat yang aktif seperti jemputan ke fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa Paslon Abadi memahami efisiensi pelayanan publik bukan hanya dari segi pemberian dana, tetapi bagaimana dana tersebut digunakan secara efektif untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Pernyataan Anton juga menyinggung prinsip pemerintahan yang bukan sekadar memberi bantuan finansial kemudian beralih fokus, tetapi benar-benar berusaha menyelesaikan masalah pada akarnya. Pendekatan ini mengisyaratkan pandangan yang matang bahwa tugas pemerintah adalah proaktif dan bukan reaktif. Ini bukan hanya soal memberi uang, tetapi soal memastikan sistem layanan bekerja secara responsif. Misalnya, memastikan dana untuk RT/RW juga disertai dengan mekanisme atau pelatihan yang memungkinkan mereka menggunakan dana tersebut untuk kegiatan yang relevan dengan kebutuhan warga.
Pendekatan ini bisa menjadi nilai tambah bagi Paslon Abadi karena mengusung konsep pelayanan publik berbasis kebutuhan langsung yang diharapkan akan beresonansi dengan warga. Jika diterapkan dengan baik, ide "menjemput bola" ini bisa menjadi landasan transformasi pelayanan kota yang lebih efektif dan lebih manusiawi.
At the end, selamat berdebat wahai para kontestan dalam Debat Kedua Pilkada Kota Malang tahun 2024 pada malam hari ini Sabtu, 09 Nopember 2024.
Joyogrand, Malang, Sat', Nov' 09, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H