Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bung Karno dan SBH yang Legendaris di Sukabumi

4 September 2024   16:50 Diperbarui: 4 September 2024   17:02 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Perubahan paradigma pengelolaan sektor pariwisata

Pernyataan Prabowo menunjukkan adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan sektor pariwisata di Indonesia. Pada era 1950-an, peran pemerintah melalui BUMN dianggap penting untuk mempelopori pembangunan infrastruktur dasar, termasuk hotel, untuk mendukung pariwisata. Namun, dengan berkembangnya sektor swasta, pemerintah sekarang cenderung mengurangi keterlibatannya di sektor ini dan menyerahkannya lebih banyak kepada mekanisme pasar.

Ini menandakan pergeseran kebijakan menuju pendekatan pro-pasar yang lebih kuat, di mana sektor swasta dianggap lebih efisien dan dinamis dalam mengelola bisnis perhotelan dan pariwisata dibandingkan dengan BUMN.

2. Potensi penjualan aset BUMN di sektor perhotelan

Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran, mengonfirmasi bahwa penjualan hotel-hotel milik BUMN menjadi salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan. Jika kebijakan ini diterapkan, maka akan ada perubahan besar dalam kepemilikan dan pengelolaan aset-aset pariwisata yang selama ini dikelola oleh BUMN.

Penjualan aset BUMN ini bisa dilihat sebagai upaya untuk mengurangi beban negara, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat pertumbuhan sektor pariwisata melalui investasi swasta. Namun, perlu diperhatikan bahwa langkah ini juga dapat menimbulkan tantangan baru, seperti bagaimana memastikan transisi yang adil dan tidak merugikan pegawai dan pemangku kepentingan lainnya.

3. Implikasi bagi Samudra Beach Hotel (SBH) dan hotel-hotel BUMN lainnya

Samudra Beach Hotel (SBH) di Pelabuan Ratu, Sukabumi, merupakan salah satu hotel yang dikelola oleh BUMN melalui PT Hotel Indonesia Group. Jika rencana ini dijalankan, hotel-hotel seperti SBH mungkin akan dijual atau dialihfungsikan kepada pihak swasta. Hal ini berpotensi membawa perubahan dalam manajemen, standar layanan, dan mungkin model bisnis hotel tersebut.

Dampak dari penjualan ini perlu dipertimbangkan dari berbagai aspek, termasuk bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi daya tarik pariwisata di wilayah-wilayah yang memiliki hotel-hotel BUMN, serta bagaimana mengelola dampak sosial-ekonomi dari langkah tersebut.

Bung Karno dan SBH

Samudra Beach Hotel (SBH) di Pelabuan Ratu, Sukabumi, adalah contoh menarik dari upaya Presiden Soekarno tempo doeloe untuk membangkitkan perekonomian melalui pariwisata, dengan inspirasi dari perkembangan kota-kota dunia seperti Las Vegas yang menggabungkan pariwisata dan perjudian. Namun, karena faktor sosial, budaya, dan politik, ide ini tidak sepenuhnya terlaksana seperti yang dibayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun