1. Tujuan strategis:
BRI. Inti dari BRI adalah membangun jaringan infrastruktur fisik dan digital yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika. Tujuan utamanya adalah ekspansi ekonomi, yi menciptakan pasar baru bagi produk-produk China, meningkatkan ekspor, dan menarik investasi asing; pengaruh geopolitik; memperkuat posisi China sebagai kekuatan global, menantang hegemoni dolar AS, dan membentuk tatanan dunia baru yang lebih multipolar; diplomasi ekonomi; membangun hubungan bilateral dan multilateral yang lebih kuat dengan negara-negara mitra, serta meningkatkan soft power China.
Koridor Rusia-Iran. Proyek ini memiliki tujuan yang lebih spesifik, yakni diversifikasi ekonomi. Mengurangi ketergantungan pada pasar Barat dan dolar AS, serta mencari pasar baru untuk ekspor energi dan produk lainnya; integrasi regional; memperkuat hubungan ekonomi dan politik dengan negara-negara di Eurasia, terutama Iran, dan membentuk blok regional yang dapat menandingi Uni Eropa; kemandirian strategis; membangun jalur perdagangan alternatif yang tidak bergantung pada Selat Hormuz, yang sering menjadi titik konflik geopolitik.
2. Cakupan dan karakteristik infrastruktur
BRI. Cakupannya sangat luas, mencakup pembangunan pelabuhan, kereta api berkecepatan tinggi, jalan raya, jaringan energi, dan infrastruktur digital seperti jaringan 5G. Proyek-proyek BRI seringkali melibatkan investasi besar-besaran dan teknologi canggih.
Koridor Rusia-Iran. Fokus utama adalah pada pembangunan jalur darat dan rel kereta api yang menghubungkan Laut Baltik dengan Samudra Hindia. Infrastruktur yang dibangun cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan proyek-proyek BRI, namun tetap memiliki potensi untuk meningkatkan konektivitas regional.
3. Implikasi geopolitik
BRI. BRI telah mengubah lanskap geopolitik Asia secara signifikan. China telah berhasil membangun hubungan yang lebih dekat dengan banyak negara di kawasan, termasuk negara-negara di Asia Tengah, Asia Tenggara, dan bahkan Eropa. Namun, proyek ini juga memicu kekhawatiran di beberapa negara, terutama di kawasan Indo-Pasifik, terkait dengan meningkatnya pengaruh China.
Koridor Rusia-Iran. Proyek ini berpotensi memperkuat poros Eurasia yang terdiri dari Rusia, Iran, dan negara-negara tetangga. Hal ini dapat menciptakan tantangan baru bagi Barat, terutama di kawasan Timur Tengah. Selain itu, proyek ini juga dapat memperkuat hubungan antara Rusia dan China, yang pada gilirannya dapat membentuk aliansi strategis baru.
4. Tantangan dan risiko
BRI. Tantangan utama BRI meliputi utang. Beberapa negara penerima investasi BRI menghadapi risiko utang yang tinggi; lingkungan. Proyek-proyek infrastruktur besar dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan; geopolitik. Konflik dan ketidakstabilan di beberapa wilayah dapat menghambat pelaksanaan proyek.