Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kericuhan PB NU-PKB di Masa Transisi Kekuasaan

20 Agustus 2024   18:04 Diperbarui: 20 Agustus 2024   18:06 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wapres RI Ma'ruf Amin menerima kunjungan Yenny Wahid, di kediaman resmi Wapres, Jakarta. (Sumber : ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Wapres).

3. Konsolidasi dan reposisi kekuasaan dalam NU

Upaya konsolidasi. Di tengah transisi kekuasaan, sering ada upaya dari kelompok atau individu tertentu untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di dalam organisasi seperti NU. Mereka berusaha menyingkirkan oposisi internal atau memperkuat posisi mereka melalui aliansi dengan partai politik atau kekuatan eksternal lainnya.

Reposisi strategis. Ketegangan ini juga bisa menjadi bagian dari upaya reposisi strategis, di mana para pemimpin NU berusaha menegaskan kembali otoritas mereka atau menyesuaikan posisi mereka dengan dinamika politik yang berubah. Ini bisa melibatkan penentuan kembali peran NU dalam politik Indonesia, baik dengan lebih mendukung partai tertentu atau mengambil sikap yang lebih independen.

4. Resonansi dengan sejarah NU

Khittah NU. Pertikaian semacam ini seringkali diwarnai perdebatan tentang "khittah" NU, yaitu prinsip bahwa NU harus menjaga jarak dari politik praktis. Di satu sisi, ada kelompok yang ingin NU tetap fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial, sementara di sisi lain ada kelompok yang melihat keterlibatan politik sebagai cara untuk memperluas pengaruh dan melindungi kepentingan umat.

Pertikaian internal di NU, dalam konteks transisi kekuasaan saat ini, mencerminkan ketegangan antara berbagai faksi yang memiliki visi berbeda tentang masa depan organisasi dan perannya dalam politik Indonesia. Ini bukan sekadar konflik internal biasa, tetapi juga bagian dari dinamika politik yang lebih luas, di mana NU sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peta politik nasional. Bagaimana pertikaian ini diselesaikan akan sangat mempengaruhi posisi NU di masa yad, baik dalam konteks politik maupun dalam masyarakat secara keseluruhan.

Joyogrand, Malang, Tue', August 20, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun