Koperasi desa. Pengembangan koperasi desa dengan produk-produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
Program simpanan pelajar. Membiasakan anak-anak menabung sejak dini dengan melibatkan sekolah dan orangtua.
Kampanye literasi keuangan berbasis budaya. Mengadakan kampanye literasi keuangan yang menggabungkan unsur-unsur budaya lokal, seperti pertunjukan seni atau lomba membuat video pendek.
Kerjasama dengan lembaga keuangan. Membangun kemitraan dengan lembaga keuangan untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Budaya Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat. Dengan memahami nilai-nilai budaya yang relevan dan merancang program literasi keuangan yang sesuai, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan membangun masyarakat Indonesia yang lebih cerdas secara finansial.
Untuk memastikan program literasi keuangan relevan dan menarik bagi generasi muda, diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan kreatif.
1. Kolaborasi dengan Influencer dan Content Creator
Kampanye Bersama. Menggandeng influencer dengan jumlah pengikut besar untuk membuat konten yang edukatif dan menghibur tentang keuangan. Misalnya, challenge #30HariMenabung atau #FinancialFreedom.
Webinar dan Live Streaming. Mengadakan webinar atau live streaming bersama influencer untuk menjawab pertanyaan langsung dari audiens.
Produk Kolaborasi. Membuat produk kolaborasi seperti merchandise atau aplikasi keuangan dengan branding influencer.
2. Memanfaatkan Teknologi Immersive