Banyak produk keuangan di Indonesia yang dianggap kompleks dan sulit dipahami oleh masyarakat awam, sehingga menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan.
Budaya konsumtif yang tinggi di kalangan masyarakat membuat banyak orang kesulitan untuk menabung dan berinvestasi.
Banyak orang Indonesia cenderung lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini ketimbang merencanakan masa depan.
Peluang
Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sesungguhnya membuka peluang bagi pengembangan aplikasi dan platform finansial yang lebih sederhana dan mudah diakses.
Generasi muda di Indonesia cenderung lebih terbuka terhadap teknologi dan informasi, sehingga mereka lebih mudah diajak untuk belajar tentang literasi keuangan.
Pemerintah Indonesia semakin menyadari pentingnya literasi keuangan dan telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangannya.
Indonesia memiliki populasi yang sangat besar, sehingga pasar untuk produk dan layanan keuangan sangat potensial.
Pendidikan keuangan sejak dini
Materi literasi keuangan harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Sekolah dapat menyelenggarakan program ekstrakurikuler yang berkaitan dengan keuangan, seperti simulasi pasar saham atau kompetisi bisnis.