Sebagai seorang pengusaha, Herry Cahyono telah membangun reputasi di kalangan masyarakat Malang, dan keputusannya untuk maju sebagai calon independen menunjukkan keberanian untuk menghadapi mesin politik besar tanpa dukungan partai.
Namun, calon independen seringkali menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal logistik, sumberdaya, dan dukungan yang biasanya dimiliki oleh calon yang didukung partai politik besar.
Meskipun begitu, jika Herry Cahyono berhasil meraih dukungan luas dari masyarakat dan menunjukkan kemampuan untuk memimpin secara efektif, ia bisa menjadi kuda hitam dalam kontestasi Pilkada ini.
Dalam konteks politik Malang yang mulai memanas, Herry Cahyono perlu menunjukkan strategi kampanye yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat jika ingin bersaing dengan kandidat lain yang memiliki dukungan partai.
Boleh jadi karena sehubungan menyongsong Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang, maka para calon walikota unggulan belum unjuk gigi sepenuhnya, karena sebagaimana diketahui menyongsong Hari Kemerdekaan setiap tahunnya adalah pesta rakyat yang tak bisa dihalangi oleh siapapun, misalnya perlombaan-perlombaan di setiap wilayah kota Malang yang bernuansa kerakyatan, mulai dari tarik tambang, makan kerupuk dan lain sebagainya.
Ada kecenderungan bahwa para calon walikota unggulan di Kota Malang belum sepenuhnya "unjuk gigi."
Perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahun menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Malang, yang diwarnai dengan berbagai kegiatan dan perlombaan seperti tarik tambang, makan kerupuk, dan lain-lain.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi pesta rakyat yang sangat dinantikan oleh warga, dan para calon walikota mungkin memilih untuk tidak terlalu menonjolkan kampanye politik mereka selama periode ini.
Mereka lebih fokus pada upaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui partisipasi dalam acara-acara kemerdekaan, daripada melakukan kampanye politik yang intens.
Selain itu, momentum Hari Kemerdekaan ini sering kali dimanfaatkan oleh para calon untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap budaya dan tradisi lokal, yang dapat menjadi strategi untuk meraih simpati masyarakat tanpa harus secara langsung melakukan kampanye politik.
Setelah perayaan kemerdekaan berakhir, kemungkinan besar aktivitas kampanye akan meningkat, terutama ketika suasana pesta rakyat mereda dan masyarakat kembali fokus pada isu-isu politik lokal.