Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pesta Rakyat Dulu Baru Pilwali Kota Malang 2024

14 Agustus 2024   18:32 Diperbarui: 15 Agustus 2024   17:16 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Abah Anton di kompleks Politeknik, Merjosari, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Pesta Rakyat dulu Baru Pilwali Kota Malang 2024

Perkembangan persiapan Pilwali Kota Malang 2024 semakin dinamis, dengan berbagai nama mulai mencuat sebagai kandidat potensial.

Saat ini, setidaknya ada 19 nama yang dipertimbangkan untuk maju, termasuk mantan Wali Kota Malang Abah Anton, mantan Wali Kota Sutiaji, dan Pejabat (Pj) Wali Kota Wahyu Hidayat.

Selain itu, terdapat beberapa tokoh dari kalangan pengusaha, anggota legislatif, dan tokoh masyarakat lainnya yang juga disebut-sebut berpotensi mengikuti kontestasi.

Wahyu Hidayat, yang saat ini menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang, juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Meski demikian, Wahyu sendiri masih menunggu keputusan akhir mengenai pencalonannya hingga akhir Agustus 2024.

Langkah-langkah strategisnya dalam mengundurkan diri dari jabatan jika memutuskan untuk maju telah menjadi sorotan, menunjukkan keseriusannya dalam persiapan Pilwali.

Secara keseluruhan, suasana politik di Malang menjelang Pilwali 2024 terbilang kondusif, dengan banyaknya interaksi dan komunikasi antara calon-calon potensial serta partai politik yang ada. Proses penjaringan dan pendaftaran calon juga masih berlangsung, sehingga dinamika politik di Kota Malang masih akan terus berkembang.

Sutiaji, mantan Walikota Malang periode 2018-2023, memang muncul sebagai salah satu calon potensial untuk Pilwali Kota Malang 2024. Meskipun masa jabatannya sebelumnya tidak luput dari kontroversi, ia masih memiliki basis dukungan yang signifikan.

Nama Sutiaji terus diperbincangkan di berbagai kalangan politik sebagai salah satu kandidat yang mungkin kembali bersaing dalam Pilwali mendatang.

Dewanti Rumpoko, yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Batu dari 2018 hingga 2023, juga menjadi salah satu nama yang disebut-sebut berpotensi maju di Pilwali Malang.

Meskipun sebelumnya ia memimpin di kota yang berbeda, kehadirannya dalam bursa calon walikota Malang menarik perhatian, terutama karena rekam jejak dan pengalaman politiknya di wilayah Malang Raya. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai keputusan akhir keduanya terkait pencalonan.

Secara keseluruhan, baik Sutiaji maupun Dewanti Rumpoko memiliki peluang, tetapi keputusan final mereka mungkin akan dipengaruhi oleh dinamika politik dan dukungan dari partai-partai terkait.

Dalam konstelasi politik saat ini di Kota Malang, beberapa nama memiliki peluang besar untuk maju dalam Pilkada 2024.

Wahyu Hidayat. Sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memiliki peluang besar untuk maju. Kinerjanya selama menjabat Pj Wali Kota dinilai cukup baik, dan ia disebut-sebut sebagai calon kuat yang bisa mendapat dukungan partai politik besar.

Sutiaji. Mantan Walikota Malang periode 2018-2023, Sutiaji, juga berpotensi besar untuk maju kembali. Meskipun masa kepemimpinannya sebelumnya tidak luput dari tantangan, ia tetap memiliki basis dukungan yang signifikan dari konstituen dan partai politik tertentu.

Abah Anton. Mantan Walikota Malang periode 2013-2018, Abah Anton, juga muncul sebagai salah satu kandidat kuat. Popularitasnya di kalangan masyarakat Malang serta pengalaman sebelumnya menjadikannya calon yang diperhitungkan.

Dewanti Rumpoko. Meski berasal dari Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mantan Walikota Batu, juga dipandang sebagai calon potensial. Pengalamannya dalam pemerintahan dan koneksi politiknya di wilayah Malang Raya bisa menjadi modal besar untuk bersaing dalam Pilwali Malang.

Hiasan merah-putih everywhere. Foto : Parlin Pakpahan.
Hiasan merah-putih everywhere. Foto : Parlin Pakpahan.

Selain itu, terdapat beberapa tokoh lain seperti pengusaha Ardantya Syahreza dan anggota legislatif seperti Ahmad Fuad Rahman dan Arief Wahyudi yang juga disebut-sebut sebagai calon potensial.

Namun, hingga saat ini, konstelasi politik masih dinamis, dan keputusan final tentang siapa yang akan maju akan sangat bergantung pada dukungan partai politik dan strategi kampanye mereka menjelang Pilkada.

Bagaimana dengan kans calon independen yang lolos yaitu sdr. Herry Cahyono. Ybs yang dikenal dengan julukan "Sam HC," memiliki peluang yang cukup menarik sebagai calon independen dalam Pilkada Kota Malang 2024.

Sebagai seorang pengusaha, Herry Cahyono telah membangun reputasi di kalangan masyarakat Malang, dan keputusannya untuk maju sebagai calon independen menunjukkan keberanian untuk menghadapi mesin politik besar tanpa dukungan partai.

Namun, calon independen seringkali menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal logistik, sumberdaya, dan dukungan yang biasanya dimiliki oleh calon yang didukung partai politik besar.

Meskipun begitu, jika Herry Cahyono berhasil meraih dukungan luas dari masyarakat dan menunjukkan kemampuan untuk memimpin secara efektif, ia bisa menjadi kuda hitam dalam kontestasi Pilkada ini.

Dalam konteks politik Malang yang mulai memanas, Herry Cahyono perlu menunjukkan strategi kampanye yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat jika ingin bersaing dengan kandidat lain yang memiliki dukungan partai.

Boleh jadi karena sehubungan menyongsong Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang, maka para calon walikota unggulan belum unjuk gigi sepenuhnya, karena sebagaimana diketahui menyongsong Hari Kemerdekaan setiap tahunnya adalah pesta rakyat yang tak bisa dihalangi oleh siapapun, misalnya perlombaan-perlombaan di setiap wilayah kota Malang yang bernuansa kerakyatan, mulai dari tarik tambang, makan kerupuk dan lain sebagainya.

Ada kecenderungan bahwa para calon walikota unggulan di Kota Malang belum sepenuhnya "unjuk gigi."

Perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahun menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Malang, yang diwarnai dengan berbagai kegiatan dan perlombaan seperti tarik tambang, makan kerupuk, dan lain-lain.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi pesta rakyat yang sangat dinantikan oleh warga, dan para calon walikota mungkin memilih untuk tidak terlalu menonjolkan kampanye politik mereka selama periode ini.

Mereka lebih fokus pada upaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui partisipasi dalam acara-acara kemerdekaan, daripada melakukan kampanye politik yang intens.

Selain itu, momentum Hari Kemerdekaan ini sering kali dimanfaatkan oleh para calon untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap budaya dan tradisi lokal, yang dapat menjadi strategi untuk meraih simpati masyarakat tanpa harus secara langsung melakukan kampanye politik.

Setelah perayaan kemerdekaan berakhir, kemungkinan besar aktivitas kampanye akan meningkat, terutama ketika suasana pesta rakyat mereda dan masyarakat kembali fokus pada isu-isu politik lokal.

Pesta Rakyat dulu Sam baru Pilwali kota Malang. Ok.

Joyogrand, Malang, Wed', August 14, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun