Kehadiran pesaing kuat seperti Ridwan Kamil dan Ahok, yang juga memiliki rekam jejak positif dan dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh, bisa menjadi tantangan serius.
Ketergantungan pada dukungan partai dan koalisi bisa menjadi risiko jika terjadi perpecahan atau perubahan strategi politik.
Anies harus mengatasi persepsi negatif di media dan membangun citra positif untuk mendapatkan kepercayaan dari pemilih yang belum memutuskan.
Anies harus menyoroti keberhasilannya selama memimpin Jakarta dan menunjukkan rencana konkret untuk menghadapi masalah-masalah utama Jakarta, seperti transportasi, banjir, dan lingkungan.
Anies perlu memperkuat dukungannya dari partai-partai koalisi dan memastikan soliditas tim kampanyenya.
Fokus pada kampanye inklusif yang bisa menarik pemilih dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, serta mengedepankan dialog yang terbuka dengan masyarakat.
Ahok dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan transparan, serta berhasil melaksanakan sejumlah proyek infrastruktur penting selama masa jabatannya.
Prestasinya dalam memperbaiki birokrasi dan memerangi korupsi menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan pemilih yang menginginkan pemerintahan bersih.
Ahok memiliki basis pendukung yang kuat dan setia, yang mengapresiasi kebijakannya selama menjabat.
Banyak pemilih yang merindukan gaya kepemimpinannya yang langsung dan tanpa basa-basi, terutama dalam hal efisiensi pemerintahan.
Sebagai mantan pejabat tinggi di pemerintahan pusat, Ahok memiliki pemahaman yang lebih luas tentang kebijakan nasional dan bagaimana mengaplikasikannya di tingkat daerah.