Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kecerdasan, Ambisi, dan Potensi Manusia

1 Agustus 2024   17:24 Diperbarui: 1 Agustus 2024   18:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aristoteles :  "Benar. Ambisi memberikan kita kekuatan untuk menghadapi tantangan dan menggunakan kecerdasan kita dengan cara yang bermakna. Kecerdasan tanpa ambisi tidak lebih dari potensi yang tidak pernah terwujud, seperti burung yang tidak bisa terbang tanpa sayap."

Murid :  "Bagaimana jika seseorang terlalu berambisi? Bukankah itu juga bisa berbahaya?"

Aristoteles :  "benar. Ambisi yang berlebihan bisa menjadi bumerang. Seperti api yang tak terkendali, ambisi yang berlebihan dapat membakar dan menghancurkan segalanya di sekitarnya. Misalnya, seorang prajurit yang terlalu berambisi mungkin akan mengabaikan strategi dan kehati-hatian, yang akhirnya bisa membawa kehancuran bagi dirinya dan pasukannya.

Ambisi yang berlebihan dapat membuat seseorang mengambil risiko yang tidak perlu, mengorbankan nilai-nilai moral, atau bahkan merugikan org lain maupun dirinya sendiri."

Murid : " jadi bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan antara ambisi dan kebijaksanaan?"

Aristoteles : "Kuncinya adalah dalam moderasi dan refleksi diri. Ambisi harus dipandu oleh kebijaksanaan dan etika. Tanyakan pada diri kalian sendiri mengapa kalian mengejar tujuan tertentu dan apa dampaknya bagi diri kalian dan orang lain. Seperti seorang pendaki gunung yang mengejar puncak tetapi tetap memperhatikan keselamatan dan lingkungan sekitarnya, begitu juga kita harus menjaga keseimbangan antara ambisi dan batasan kita."

Murid : "Jadi, ambisi yang sehat adalah yang didorong oleh tujuan mulia dan dijaga dalam batas yang wajar?"

Aristoteles : "Tepat sekali. Ambisi yang sehat adalah yang memotivasi kita untuk mencapai potensi penuh kita, tetapi tetap mempertimbangkan kesejahteraan diri sendiri dan orang lain. Ingatlah selalu, dalam mengejar impian besar, kita harus tetap setia pada nilai-nilai dan prinsip yang benar."

Demikian petikan salah satu dialog Aristoteles dengan muridnya di masa silam. Jadul tapi tetap aktual dalam diri kemanusiaan kita.

Dialog Aristoteles ini menyoroti sebuah kebenaran fundamental tentang manusia. Kita adalah makhluk yang kompleks, didorong oleh keinginan untuk memahami dunia dan meninggalkan jejak. Kecerdasan memberikan kita alat untuk memahami, sementara ambisi memberikan kita dorongan untuk bertindak.

Kecerdasan, tidak hanya merujuk pada kecerdasan intelektual (IQ). Ada berbagai jenis kecerdasan lain yang sama pentingnya, seperti kecerdasan emosional. Kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain; kecerdasan sosial. Kemampuan berinteraksi dan membangun hubungan dengan orang lain; kecerdasan spiritual. Kemampuan menemukan makna dalam hidup dan menghubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri; ambisi. Lebih dari sekadar keinginan untuk sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun