Di Balik Pidato PM Israel Benyamin Netanyahu di Kongres Amerika
Di negeri ini kita sulit mencari sumber independen yang berimbang dalam melihat sebuah persoalan apalagi yang kompleks. Kita boleh dikata seperti si pungguk merindukan bulan.
Kasihan melihat nasib Monique Rijkers seorang pemerhati middle-east khususnya fakta tentang Israel tempo deoloe dan fakta tentang Israel now. Ketika seorang Babe Haikal dihadapkan kepadanya dalam sebuah talkshow di katakanlah TVOne yang getol cari rating dengan berita kontroversial. Coba, belum sempat ngomong lebih jauh, Haikal sudah membempernya dengan suara keras. Ya sudah Monique. Mau ngapain lagi kalau orang yang berdiskusi dengan kita temperamental dan sudah melampaui akal sehat. Banyak lagi contoh lain, yang terlalu banyak kalau diumbar disini.
Begitulah yang saya rasakan pada hari ini. Sejak pagi mulai benderang saya sudah mencoba mencari kabar-kabari tentang PM Israel Benyamin Netanyahu yang berpidato di depan Kongres Amerika kemarin Rabu 24 April. Siapa tahu ada media kita yang akan mengangkatnya tanpa dikurangi atau ditambahi faktanya. Capek deh, ternyata media lokal tidak atau belum ada yang merilisnya, maka larilah saya ke media asing, dengan terlebih dahulu menonton faktanya di Fox 5 Washington DC.
Berita yang ujug-ujug muncul di siang harinya adalah dari CNBC Indonesia. Waduh Bibi kata CNBC versi Indonesia ini didemo ribuan orang ketika berpidato di Kongres Amerika. Padahal faktanya tidak begitu. Apa mau dikata, media kita sukanya begitu sejauh menyangkut Israel, apalagi pegiat medsos kita. Saya lihat berulangkali di Instagram postingan seorang anak bangsa bermarga Harahap. Dia rajin memposting gambar rekayasa Bibi (nama akrab Benyamin Netanyahu) duduk telanjang di toilet sedang BAB, lain hari Bibi direkayasanya sedang bugil di Bak Mandi. Jangan-jangan besok si Harahap ini akan memposting Bibi lagi ngobrol dengan Jokowi. Ya ampun ..
Ok daripada-daripada, saya langsung saja menyarikan pidato Bibi apa adanya di Kongres Amerika yang saya petik dari Fox 5 Washington DC.
PM Israel Benjamin Netanyahu disambut luarbiasa dengan tepuk tangan meriah oleh audiens gabungan yi Partai Republik dan Demokrat. Ada memang demo di luar, tapi tak seperti yang diberitakan CNBC Indonesia. AS negara demokrasi, ya pastilah ada perbedaan pendapat. Sedang yang pro teroris saja ada, tapi dilihat dulu siapa sponsornya.
Dalam pidatonya di Kongres Amerika, Bibi mengecam protes terhadap perang Israel yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza. Ia menuding pengunjuk rasa anti-Israel sebagai "idiot yang berguna bagi Iran."
Bibi berpidato di persimpangan penting perang. Para pejabat AS telah menyuarakan optimisme tentang prospek kesepakatan yang dapat membebaskan sandera yang ditawan Hamas dan mengakhiri konflik. Hal ini terjadi ketika banyak pihak di kubu kiri semakin tidak puas dengan cara Bibi melancarkan perang, yang katanya telah menewaskan banyak warga Arab-Palestina dan membuat Gaza dilanda bencana kemanusiaan.
Pidato Bibi yang berlangsung hampir satu jam di hadapan Kongres itu bernada agresif. Ia bersumpah untuk berjuang sampai mencapai kemenangan mutlak. Ia menyinggung beberapa upaya untuk membawa pulang para sandera, sebagian besar pidatonya fokus pada perang yang sedang berlangsung dan menyasar musuh-musuhnya, yaitu Iran, Mahkamah Pidana Internasional, dan para pengunjuk rasa.
Dari arah lain diberitakan Secret Service sedang menyelidiki laporan, ada pengunjuk rasa memperoleh akses ke hotel tempat Netanyahu menginap di Washington, DC, melepaskan alat penyadap di hotel dan membunyikan alarm kebakaran. Ini sedang ditangani.
Kembali ke mimbar Kongres, Bibi mengolok-olok para pengunjuk rasa dengan mengatakan "banyak yang memilih untuk mendukung kejahatan" dan "mereka mendukung Hamas" dan "pemerkosa dan pembunuh." Ia merujuk pada pernyataan terbaru dari Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines bahwa Iran berusaha secara diam-diam memicu protes di AS terkait konflik di Gaza.
Saya punya pesan untuk para pengunjuk rasa ini : Ketika para tiran Teheran, yang menggantung mati kaum gay dan membunuh wanita karena tidak menutupi rambut mereka, memuji, mempromosikan, dan mendanai anda, anda secara resmi telah menjadi orang-orang bodoh yang berguna bagi Iran, kata Bibi.
Beberapa anggota Kongres, sebagian besar dari Demokrat, tidak menghadiri pidato Bibi, baik sebagai protes terhadap perang atau berhalangan karena ada acara lain yang telah diagendakan sebelumnya. Perang Israel-Hamas semakin menjadi garis pemisah di antara Demokrat, yang memperlihatkan keretakan dalam partai.
Rashida Tlaib, satu-satunya anggota kongres Arab Palestina-Amerika, yang mengangkat sebuah plakat kecil selama pidatonya yang bertuliskan tudingan ICJ tentang genosida dan tudingan musuh-musuh Israel tentang bencana kemanusiaan di Gaza.
Dalam kesempatan ini, Bibi mengecam mereka yang menuduh Israel melakukan genosida, dan menyatakan tuduhan tersebut bersifat antisemit. "Fitnah keterlaluan yang menggambarkan Israel sebagai negara rasis dan melakukan genosida dimaksudkan untuk mendelegitimasi Israel, menjelek-jelekkan negara Yahudi, dan menjelek-jelekkan orang Yahudi di mana pun," katanya.
Bibi secara khusus mengecam tuduhan Pengadilan Kriminal Internasional bahwa Israel membuat warga Palestina di Gaza kelaparan, dan menyebutnya sebagai "omong kosong belaka" dan "rekayasa total."
Menurut PBB, 96% penduduk Gaza saat ini menghadapi "krisis atau tingkat kerawanan pangan yang lebih buruk." Pekerja bantuan kemanusiaan mengatakan perang dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel terhadap akses bantuan ke Gaza telah membawa wilayah tersebut ke jurang kehancuran.
Bibi menampik tudingan provokatif itu. Ia menyatakan dengan berapi-api bahwa belum lama ini ia ke Rafah. Semua bantuan kemanusiaan itu dirampok Hamas. Tapi PBB buta tentang itu karena sudah terhasut Hamas, Iran dkk.
Bibi mengucapkan terimakasih kepada Biden atas dukungannya terhadap Israel. Kedua pemimpin itu telah saling kenal selama beberapa dekade, keduanya hanya berbeda pendapat tentang apa yang harus dilakukan pasca perang.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Biden atas dukungan tulusnya bagi Israel setelah serangan biadab Hamas pada 7 Oktober tahun lalu," katanya .... dan  "atas upayanya yang tak kenal lelah demi para sandera dan atas upayanya juga bagi keluarga para sandera."
Pidato Bibi di Kongres tersebut muncul saat sebagian besar perhatian negara fokus pada diskusi seputar usia dan kebugaran mental Biden, yang berpuncak pada pengumuman Biden pada akhir pekan bahwa ia akan mengundurkan diri dari kubu Demokrat. Pidato itu berlangsung tak lama setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan Presiden Donald Trump dan juga tak lama setelah Konvensi Nasional Partai Republik.
"Presiden Biden dan saya telah saling kenal selama lebih dari 40 tahun. Saya ingin mengucapkan terimakasih kepadanya atas persahabatannya dengan Israel selama setengah abad," demikian Bibi.
Bibi menekankan pentingnya hubungan dekat antara AS dan Israel. "Agar kekuatan peradaban menang, Amerika dan Israel harus bersatu," kata Netanyahu di tengah sorak sorai anggota parlemen yang hadir. "Karena ketika kita bersatu, sesuatu yang sangat sederhana terjadi : Kita menang, mereka kalah."
Ada momen-momen yang membuat kedua partai politik bertepuk tangan meriah selama pidato tersebut, yaitu ketika Bibi memuji Presiden Joe Biden, kedua belah pihak memberinya tepuk tangan meriah, dan ketika Bibi mengutuk kekerasan politik, hal itu memicu tepuk tangan meriah lainnya dari kedua belah pihak.
Bibi dengan tegas membela hak Israel untuk membela diri, dengan mengatakan, "tangan negara Yahudi tidak akan pernah terkekang. Israel akan selalu membela dirinya sendiri. Ketika kita membela diri di semua lini, saya tahu bahwa Amerika mendukung kita dan saya berterimakasih ke semua pihak atas hal itu."
Beberapa poin penting dari pidato Bibi di hadapan Kongres Amerika :
1. Tuduhan Genosida dan peran Hamas
Bibi membantah tuduhan genosida yang dialamatkan kepada Israel, dengan menekankan Hamas menggunakan warga sipil Gaza sebagai "perisai manusia." Dia menegaskan serangan Israel ditargetkan pada infrastruktur militer Hamas, yang ditempatkan di area sipil, seperti sekolah, rumahsakit, masjid, dan gereja.
Menurut Bibi, Hamas bertanggungjawab atas korban sipil di Gaza karena strategi mereka yang sengaja menempatkan instalasi militer di tengah-tengah populasi sipil. Penggunaan warga sipil sebagai tameng perang adalah pelanggaran hukum internasional dan dianggap sebagai kejahatan perang.
2. Situasi kemanusiaan di Gaza
Bibi mengklaim bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza disalahgunakan oleh Hamas. Dia menuduh barang-barang seperti makanan dan obat-obatan disita oleh Hamas untuk kepentingan mereka sendiri, bukan untuk rakyat Gaza.
3. Demonstrasi Anti-Israel di AS
Bibi menyinggung tentang protes anti-Israel di kampus-kampus Amerika yang menurutnya salah kaprah karena mendukung kelompok yang dianggap teroris, yaitu Hamas. Dia juga menuding Iran sebagai sponsor utama dari banyak demonstrasi tersebut, mengingat hubungan Iran dengan kelompok-kelompok teror di Timur Tengah.
4. Respon terhadap Mahkamah Internasional
Bibi menyatakan tuduhan pendudukan tanah Arab-Palestina oleh Israel di Mahkamah Internasional adalah bentuk antisemitisme. Dia menegaskan tanah tersebut adalah tanah leluhur bangsa Yahudi sejak zaman tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa, Daud, dan Salomo, dan menekankan Mahkamah Internasional tidak mewakili keadilan yang sebenarnya.
5. Konteks politik
Pidato ini juga merupakan bagian dari upaya Bibi untuk memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat, terutama dalam konteks dukungan politik dan militer.
Pidato Bibi di Kongres AS menyoroti pandangan pemerintah Israel mengenai konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas dan isu-isu terkait lainnya. Pernyataan ini bertujuan untuk mengarahkan kembali narasi global tentang peran Israel dan Hamas dalam konflik tersebut serta untuk menjelaskan kebijakan keamanan Israel kepada sekutu-sekutunya.
Reaksi terhadap pidato Netanyahu bervariasi secara internasional. Banyak pihak pihak mendukung pandangannya tentang Hamas, sementara yang lain mengkritik kebijakan Israel di Yudea dan Samaria (tepi barat) dan dampak konflik Israel-Hamas terhadap warga sipil di Gaza.
Respon terhadap pidato ini sangat tergantung pada perspektif politik dan ideologis masing-masing pihak. Mari berimbang melihat masalah ini dan bukannya sepihak tentunya.
Joyogrand, Malang, Thu', July 25, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H