Dari arah lain diberitakan Secret Service sedang menyelidiki laporan, ada pengunjuk rasa memperoleh akses ke hotel tempat Netanyahu menginap di Washington, DC, melepaskan alat penyadap di hotel dan membunyikan alarm kebakaran. Ini sedang ditangani.
Kembali ke mimbar Kongres, Bibi mengolok-olok para pengunjuk rasa dengan mengatakan "banyak yang memilih untuk mendukung kejahatan" dan "mereka mendukung Hamas" dan "pemerkosa dan pembunuh." Ia merujuk pada pernyataan terbaru dari Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines bahwa Iran berusaha secara diam-diam memicu protes di AS terkait konflik di Gaza.
Saya punya pesan untuk para pengunjuk rasa ini : Ketika para tiran Teheran, yang menggantung mati kaum gay dan membunuh wanita karena tidak menutupi rambut mereka, memuji, mempromosikan, dan mendanai anda, anda secara resmi telah menjadi orang-orang bodoh yang berguna bagi Iran, kata Bibi.
Beberapa anggota Kongres, sebagian besar dari Demokrat, tidak menghadiri pidato Bibi, baik sebagai protes terhadap perang atau berhalangan karena ada acara lain yang telah diagendakan sebelumnya. Perang Israel-Hamas semakin menjadi garis pemisah di antara Demokrat, yang memperlihatkan keretakan dalam partai.
Rashida Tlaib, satu-satunya anggota kongres Arab Palestina-Amerika, yang mengangkat sebuah plakat kecil selama pidatonya yang bertuliskan tudingan ICJ tentang genosida dan tudingan musuh-musuh Israel tentang bencana kemanusiaan di Gaza.
Dalam kesempatan ini, Bibi mengecam mereka yang menuduh Israel melakukan genosida, dan menyatakan tuduhan tersebut bersifat antisemit. "Fitnah keterlaluan yang menggambarkan Israel sebagai negara rasis dan melakukan genosida dimaksudkan untuk mendelegitimasi Israel, menjelek-jelekkan negara Yahudi, dan menjelek-jelekkan orang Yahudi di mana pun," katanya.
Bibi secara khusus mengecam tuduhan Pengadilan Kriminal Internasional bahwa Israel membuat warga Palestina di Gaza kelaparan, dan menyebutnya sebagai "omong kosong belaka" dan "rekayasa total."
Menurut PBB, 96% penduduk Gaza saat ini menghadapi "krisis atau tingkat kerawanan pangan yang lebih buruk." Pekerja bantuan kemanusiaan mengatakan perang dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel terhadap akses bantuan ke Gaza telah membawa wilayah tersebut ke jurang kehancuran.
Bibi menampik tudingan provokatif itu. Ia menyatakan dengan berapi-api bahwa belum lama ini ia ke Rafah. Semua bantuan kemanusiaan itu dirampok Hamas. Tapi PBB buta tentang itu karena sudah terhasut Hamas, Iran dkk.
Bibi mengucapkan terimakasih kepada Biden atas dukungannya terhadap Israel. Kedua pemimpin itu telah saling kenal selama beberapa dekade, keduanya hanya berbeda pendapat tentang apa yang harus dilakukan pasca perang.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Biden atas dukungan tulusnya bagi Israel setelah serangan biadab Hamas pada 7 Oktober tahun lalu," katanya .... dan  "atas upayanya yang tak kenal lelah demi para sandera dan atas upayanya juga bagi keluarga para sandera."