Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilkada November 2024: Warga Kota Malang Merindukan Abah Anton

18 Juli 2024   16:31 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Abah Anton yang keren di Jln Kanjuruhan, Tlogomas, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Secara keseluruhan, arah politik di Kota Malang sangat dipengaruhi oleh dinamika politik nasional dan strategi partai-partai besar dalam mengoptimalkan kekuatan dan popularitas tokoh-tokoh lokal untuk meraih kemenangan dalam Pilkada Nopember yad..

Spanduk untuk Abah Anton sebagai bakal calon Walikota Malang pernah beredar di Jln Slamet Riyadi, Klojen, Malang, ketika berlangsung Pemilu Presiden Pebruari lalu. Tapi kini spanduk itu tak ada lagi. Hanya yang mengejutkan belum lama ini muncul spanduk besar bergambar Abah Anton yang sedang duduk di sebuah kursi putar dengan dandanannya yang rapi dan dihiasi tulisan 79 tahun Indonesia merdeka pada 17 Agustus yang akan datang, dengan sapaan yang menarik dan cukup menggugah dalam spanduk tersebut, yaitu "Salam Satu Jiwa". Spanduk itu terpancang megah di Jalan Kanjuruhan, tak jauh dari situs Watugong, Tlogomas, Malang.

Spanduk ini kemungkinan besar bertujuan untuk membangun kembali citra dan popularitas Abah Anton di kalangan warga kota Malang. Dengan menampilkan dirinya dalam penampilan rapi dan profesional, serta menggunakan sapaan "Salam Satu Jiwa" yang identik dengan semangat kebersamaan Arema, para pendukung Abah Anton berusaha merangkul hati warga kota Malang, khususnya mereka yang fanatik terhadap klub sepak bola lokal, Arema FC.

Mengaitkan dirinya dengan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-79, Abah Anton ingin menegaskan rasa nasionalisme dan komitmennya terhadap negara, yang dalam hal ini tentu akan dapat memperkuat dukungan publik

Kendati spanduk tersebut tidak secara eksplisit menyatakan niat politik untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Malang, tampilan Abah Anton dalam spanduk kece itu bisa dilihat sebagai bagian dari strategi pra-kampanye. Memperkenalkan kembali Abah Anton ke publik sebelum kampanye resmi dimulai dapat memberi keuntungan dalam membangun pengenalan dan dukungan awal.

Menggunakan spanduk besar dengan desain menarik dan pesan emosional menunjukkan pemahaman yang baik tentang pemasaran politik modern. Follower Abah Anton memahami pentingnya visual dan pesan yang dapat menggerakkan emosi dan loyalitas masyarakat.

Lokasi pemasangan spanduk di area strategis seperti Jalan Kanjuruhan, tak jauh dari situs Watu Gong jelas menunjukkan niat untuk mencapai sebanyak mungkin penduduk lokal. Watugong, Tlogomas, merupakan area yang ramai, sehingga spanduk tersebut bisa dilihat oleh banyak orang, dan ini tentu dapat meningkatkan jangkauan pesan.

Secara keseluruhan, kemunculan spanduk ini bisa dilihat sebagai langkah strategis follower Abah Anton untuk menguatkan kembali posisinya di mata masyarakat Malang. Ini juga menandakan si Abah masih memiliki ambisi politik dan sedang mempersiapkan diri untuk event politik yad, khususnya pemilihan kepala daerah pada Nopember yad.

Masyarakat kota Malang memang beberapa bulan terakhir ini pasca pemilihan legislatif daerah banyak yang menumpahkan kekecewaannya terhadap perkembangan kota Malang sekarang, seperti masalah kesemrawutan di Kajoetangan Heritages, masalah pembangunan infrastruktur fisik yang asal-asalan, bahkan melupakan kota Malang sebagai stop over wisata sebelum para pelancong berwisata ke Malang Raya. Tak heran warga kota Malang sangat merindukan sosok seperti Abah Anton yang dekat dengan rakyat dan tahu bagaimana cara terbaik untuk mengembangkan daerah stop over wisata seperti kota Malang.

Dalam konteks ini, ada beberapa langkah strategis yang perlu diambil untuk memperbaiki situasi ini dengan memanfaatkan sosok Abah Anton yang memiliki popularitas dan kedekatan dengan rakyat.

Masalah kesemrawutan di kawasan heritage seperti Kajoetangan bisa diatasi dengan program revitalisasi yang terencana dengan baik. Ini termasuk penataan ulang area publik, peningkatan fasilitas pejalan kaki, dan perbaikan infrastruktur agar lebih rapi dan teratur. Melibatkan warga Kampung Kajoetangan Heritages dalam proses perencanaan dan eksekusi bisa memastikan solusi yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun