Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilkada November 2024: Warga Kota Malang Merindukan Abah Anton

18 Juli 2024   16:31 Diperbarui: 18 Juli 2024   17:19 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilkada Nop' 2024 : Warga Kota Malang Merindukan Abah Anton

Peta politik di Kota Malang pada pemilihan legislatif daerah 2024 ybl menunjukkan dominasi PDIP, PKB, dan PKS. Hasil penghitungan suara mengungkap bahwa PDIP memperoleh jumlah suara terbanyak, diikuti oleh PKB dan PKS. Partai-partai lain seperti Gerindra, Golkar, dan Nasdem juga meraih kursi di DPRD Kota Malang, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan tiga besar tersebut.

Urutan pemenang ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti basis pemilih tradisional, program dan kampanye yang efektif, serta kekuatan mesin partai di daerah. PDIP, misalnya, telah lama memiliki basis pendukung yang kuat di Malang, yang memungkinkannya terus mempertahankan posisi terdepan. PKB dan PKS juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam strategi kampanye dan daya tarik mereka di kalangan pemilih lokal.

Arah perpolitikan di Kota Malang kemungkinan akan terus didominasi oleh partai-partai besar ini dalam jangka pendek hingga menengah, terutama jika mereka berhasil menjaga dan memperluas basis dukungan mereka. Namun, partai-partai lain yang lebih kecil atau yang baru muncul juga memiliki peluang untuk meningkatkan pengaruh mereka melalui inovasi dalam kampanye dan pendekatan yang lebih efektif terhadap isu-isu lokal yang relevan dengan masyarakat Malang.

Selain itu, dinamika politik lokal pun dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan pemerintah daerah, program pembangunan, dan respon terhadap isu-isu sosial yang berkembang.

Dalam map politik seperti itu, warga kota Malang merindukan sosok lama tapi dekat di hati rayat, yaitu Haji Muhammad Anton atau lebih kesohor dengan nama Abah Anton.

Bisakah PKB mengusungnya kembali, setidaknya berkoalisi dengan Gerindra, Golkar, PSI, Nasdem dan Demokrat. Gerindra sendiri, semua orang tahu meskipun bukan partai pemenang pemilu legislatif daerah, tapi yang pasti ke depan ini Gerindra adalah The Ruling Party mengingat pendirinya Prabowo Soebianto tak lama lagi akan dilantik sebagai Presiden terpilih Indonesia.

Dari pengamatan terkini, Abah Anton memiliki peluang untuk diusung oleh partai pemenang pemilihan legislatif daerah, terutama jika partai tersebut melihat potensi elektabilitas dan dukungan masyarakat yang kuat terhadap dirinya. Abah Anton adalah figur yang sangat dikenal di kota Malang dan pernah menjabat sebagai Walikota Malang, sehingga popularitas dan pengaruhnya bisa menjadi aset bagi partai yang ingin memenangi pemilihan kepala daerah.

PDIP sebagai salah satu si kuat di kota Malang, kali ini tak banyak bersuara. Hati yang remuk redam karena ditinggal kader terbaiknya Jokowi membuat partai berlambang banteng bermoncong putih ini uring-uringan tak berkeputusan hingga now.

Terlepas dari si moncong putih, Gerindra memang bukan partai pemenang dalam pemilihan legislatif daerah di Malang, namun posisinya sebagai partai penguasa di tingkat nasional dengan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih Indonesia bisa mempengaruhi strategi politik di daerah. Gerindra tentu akan berusaha menguatkan posisinya di daerah-daerah, termasuk kota Malang, dengan mengusung calon-calon yang memiliki peluang besar untuk menang, baik itu melalui koalisi dengan partai yang lebih kuat atau dengan mengusung figur populer seperti Abah Anton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun