Dengan mempelajari artefak, kita dapat lebih memahami bagaimana budaya Batak Toba berkembang dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Meskipun Padanglawas terletak di luar wilayah Toba, artefak yang ditemukan di sana memiliki relevansi dengan sejarah orang Batak Toba. Artefak ini dapat memberikan wawasan tentang budaya, tradisi, migrasi, dan interaksi mereka dengan budaya lain di masa lampau.
Artefak hanya memberikan satu bagian dari cerita. Untuk memahami sejarah orang Batak Toba secara utuh, kita perlu mempertimbangkan berbagai sumber informasi, seperti tradisi lisan, teks kuno, dan penelitian arkeologi.
Interpretasi artefak dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan pengetahuan yang tersedia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang sejarah orang Batak Toba.
Masyarakat Pra-Toba
Disertasi Dr. Philip Lumbantobing, "The Structure of the Toba-Batak Belief in the High God", memang memberikan wawasan berharga tentang konsep ketuhanan dalam kepercayaan Batak Toba kuno. Meskipun disertasi ini  berdasarkan tradisi lisan, teks budaya, dan ritual, kita harus tetap kritis terhadap sumber-sumber ini dan menyadari keterbatasannya.
Para ahli seperti Dr. Uli Kozok mengusulkan bahwa sejarah Batak Toba  sebagai budaya yang terdefinisi mungkin baru berusia sekitar 500 tahun. Hal ini  didukung oleh beberapa bukti, seperti Analisis Bahasa. Perkembangan bahasa Batak Toba diperkirakan terjadi sekitar 500 tahun yang lalu. Perubahan dalam struktur bahasa dapat menjadi indikator evolusi budaya dan identitas; Tradisi Lisan. Banyak cerita rakyat dan legenda Batak Toba yang berpusat pada periode waktu ini. Cerita-cerita ini mungkin mencerminkan peristiwa penting dalam sejarah Batak Toba dan memberikan petunjuk tentang asal-usul mereka; Bukti Arkeologi. Penemuan arkeologi di wilayah Toba menunjukkan perubahan signifikan dalam budaya dan teknologi sekitar 500 tahun yang lalu. Perubahan ini mungkin terkait dengan migrasi, interaksi dengan kelompok lain, atau perkembangan internal budaya Batak Toba;
Meskipun  sejarah Batak Toba  sebagai budaya yang terdefinisi  mungkin baru berusia 500 tahun,  kemungkinan besar ada unsur-unsur kepercayaan dan budaya yang lebih tua yang tertanam dalam tradisi Batak Toba.
Masyarakat Batak Toba boleh jadi merupakan keturunan dari kelompok budaya pra-Toba yang telah mendiami wilayah tersebut selama berabad-abad. Cerita rakyat dan tradisi lisan mungkin mengandung fragmen ingatan dan kepercayaan dari budaya leluhur ini. Contohnya, legenda tentang Ompu Sidabutar, leluhur orang Batak, mungkin mencerminkan migrasi atau peristiwa penting dalam sejarah pra-Toba;
Budaya Batak Toba telah berkembang melalui interaksi dengan budaya lain di Sumatera Utara. Unsur-unsur dari budaya lain mungkin telah diintegrasikan ke dalam kepercayaan dan tradisi Batak Toba seiring waktu. Contohnya, pengaruh Hindu dalam konsep ketuhanan Debata Mula Jadi na Bolon dapat dilihat sebagai hasil dari akulturasi budaya.
Masih banyak yang harus dipelajari tentang sejarah Batak Toba. Penelitian lebih lanjut dalam arkeologi, linguistik, dan antropologi  dapat membantu kita untuk lebih memahami asal-usul budaya Batak Toba  dan bagaimana kepercayaan dan tradisi mereka telah berkembang selama berabad-abad.