Melihat Perspektif Baru dari Tulisan CNA tentang Presiden Terpilih Prabowo
CNA atau Channel News Asia edisi 29 Juni ybl merilis sebuah tulisan tentang kerajaan bisnis keluarga presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto yang disandarkan pada pandangan segelintir analis lokal.
Singkatnya artikel yang dirilis CNA tersebut adalah sebuah pandangan tentang kekhawatiran dan tantangan yang muncul terkait dengan pengaruh politik dan bisnis keluarga Prabowo Subianto, presiden terpilih Indonesia.
Poin-poin utama pandangan CNA
1. Ekspansi bisnis Hashim Djojohadikusumo
Hashim, adik bungsu Prabowo, memiliki ambisi besar untuk memperluas portofolio bisnisnya, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga air di Kayan Cascade, Kalimantan Utara.
Proyek ini memiliki potensi untuk menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas 9.000 megawatt, yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan listrik ibukota baru Indonesia, Nusantara.
Para analis mengkhawatirkan potensi penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan antara bisnis dan politik dalam keluarga Prabowo.
Yoes Kenawas, seorang pakar politik dinasti, memperingatkan campuran bisnis dan politik dapat menciptakan oligarki.
2. Dukungan Prabowo terhadap investasi Hashim