Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ken Arok dan Ken Dedes

20 Juni 2024   15:40 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:52 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Singosari, Malang (Sumber : tripadvisor.co.id)

Kisah cinta dan ambisi Ken Arok dan Ken Dedes bagaikan skenario yang sempurna untuk sendratari. Namun, hingga saat ini, belum ada pertunjukan yang secara khusus mengangkat kisah mereka di Malang. Padahal, kisah mereka penuh dengan drama, intrik, dan pengkhianatan yang menarik untuk dipergelarkan.

Karya budaya lain seperti wayang kulit, cerita rakyat, dan tembang Jawa memang ada yang mengangkat kisah Ken Arok dan Ken Dedes. Namun, karya-karya tersebut kurang dikenal oleh masyarakat luas. Seolah-olah kisah Ken Arok dan Ken Dedes terkurung dalam lemari kuno, tak tersentuh oleh generasi muda.

Beberapa faktor kemungkinan besar menjadi penyebab situs-situs peninggalan Ken Arok dan Ken Dedes terbengkalai dan kisah mereka terlupakan.

Pemerintah daerah memiliki keterbatasan dana untuk merekonstruksi situs-situs bersejarah dan mempromosikan budaya lokal. Kurangnya perhatian dari masyarakat dan swasta juga menambah kesulitan dalam pelestarian budaya.

Penelitian arkeologi dan sejarah tentang Ken Arok dan Ken Dedes di Malang masih minim. Hal ini menyebabkan kurangnya informasi dan pemahaman yang mendalam tentang situs-situs peninggalan mereka dan kisah hidup mereka.

Kisah Ken Arok dan Ken Dedes penuh dengan kontroversi dan sensitivitas. Perebutan kekuasaan, pembunuhan, dan pengkhianatan kemungkinan besar adalah tema yang dihindari oleh beberapa pihak.

Mengangkat kembali

Meskipun situs-situs peninggalan Ken Arok dan Ken Dedes terbengkalai dan kisah mereka terlupakan, bukan berarti masa depan keduanya suram.

Upaya yang perlu dilakukan sekarang ini untuk melestarikan situs-situs tersebut dan mengangkat kembali kisah Ken Arok dan Ken Dedes :

1. Pemerintah daerah perlu mengalokasikan dana untuk penelitian arkeologi, rekonstruksi situs, dan promosi budaya. Bekerjasama dengan seniman dan budayawan untuk menciptakan karya seni dan budaya yang mengangkat kisah Ken Arok dan Ken Dedes.

2. Masyarakat dapat berperan aktif dengan mengunjungi situs-situs bersejarah, mempelajari sejarah lokal, dan menyebarkan informasi kepada orang lain. Mendukung upaya pemerintah dan swasta dalam pelestarian budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun