Green Jobs dan Pengembangan Pertanian Perkotaan di Indonesia
Green Jobs, atau pekerjaan hijau, adalah berbagai jenis pekerjaan yang berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Pekerjaan ini tidak hanya membantu menjaga kelestarian alam, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Organisasi Buruh Internasional (ILO), Green Jobs memiliki 5 tujuan utama yi melindungi dan memulihkan ekosistem; meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku; meminimalkan limbah dan polusi dalam proses produksi; membatasi emisi gas rumah kaca; mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.
Contoh Green Jobs antara lain teknologi energi terbarukan yang membutuhkan Insinyur panel surya, teknisi turbin angin, peneliti energi terbarukan; efisiensi energi yang mempekerjakan spesialis audit energi, konsultan bangunan hijau, pengembang teknologi hemat energi; pengelolaan limbah dan polusi yang mempekerjakan Insinyur pengolahan air, teknisi daur ulang, ahli pengelolaan limbah berbahaya; transportasi berkelanjutan yang mempekerjakan pengembang kendaraan listrik, perencana transportasi publik, spesialis infrastruktur ramah lingkungan; agrikultur berkelanjutan yang membutuhkan petani organik, ahli agronomi berkelanjutan, peneliti bioteknologi hijau.
Green Jobs membantu mengurangi dampak negatif ulah manusia terhadap planet ini, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, dimana permintaan akan green jobs terus meningkat, membuka peluang baru bagi para pencari kerja; mendorong pertumbuhan ekonomi, dimana Industri ramah lingkungan merupakan sektor yang berkembang pesat dengan potensi ekonomi yang besar; meningkatkan kualitas hidup, dimana green Jobs dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman untuk semua.
Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan Green Jobs, didorong oleh kekayaan sumberdaya alam dan komitmen pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan.
Persoalannya sekarang, mengapa Green Jobs sejauh ini belum banyak dilirik oleh para pencari kerja di Indonesia.
Setidaknya ada sejumlah masalah yang dihadapi disini yi kurangnya kesadaran dan pemahaman. Banyak orang belum mengetahui tentang Green Jobs dan peluang karir yang tersedia di bidang ini; kurangnya informasi dan edukasi tentang Green Jobs kepada masyarakat luas, termasuk kepada para pencari kerja; stereotip yang keliru tentang Green Jobs, seperti dianggap sebagai pekerjaan yang kotor, kasar, dan bergaji rendah; keterampilan dan kualifikasi. Banyak pencari kerja yang belum memiliki keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk bekerja di Green Jobs; kurangnya pelatihan dan pendidikan vokasi yang fokus pada Green Jobs; kesesuaian kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri Green Jobs yang masih belum optimal; akses terbatas. Peluang kerja Green Jobs di Indonesia masih tergolong terbatas, terutama di luar kota-kota besar; kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan Green Jobs yang tersedia; kesulitan bagi pencari kerja di daerah terpencil untuk mengakses peluang Green Jobs.
Faktor lain seperti gaji dan benefit yang ditawarkan untuk Green Jobs pada kenyataannya masih kalah menarik dibandingkan dengan pekerjaan di sektor lain; termasuk adanya persepsi Green Jobs tidak memiliki prospek karir yang jelas dan stabil; juga kurangnya dukungan dari pemerintah dan sektor swasta dalam mempromosikan Green Jobs.