Wacana student loan kembali mencuat lantaran biaya pendidikan tinggi di Indonesia terus meningkat, sehingga semakin sulit diakses oleh mahasiswa dari keluarga kurang mampu; tingkat putus sekolah di Indonesia masih tergolong tinggi, salah satu penyebabnya adalah karena faktor ekonomi; pemerintah ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan akses pendidikan bagi semua kalangan.
Tantangan dalam menerapkan student loan antara lain sistem student loan harus dirancang agar dapat diakses oleh semua mahasiswa yang membutuhkan, tidak hanya mahasiswa dari keluarga mampu; pemerintah perlu memastikan mahasiswa tidak terbebani dengan utang yang berlebihan setelah lulus; pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan sistem pengawasan yang ketat untuk meminimalkan risiko gagal bayar; mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik agar terhindar dari risiko gagal bayar.
Di AS, student loan sudah lama diterapkan, bahkan menjadi salah satu sumber pembiayaan pendidikan tinggi terbesar. Sayang, student loan di AS punya pengalaman memiliki tingkat gagal bayar yang tinggi.
Menurut data Federal Reserve Bank of New York, per Maret 2023, student loan di AS mencapai $ US 1,75 triliun dengan 43 juta peminjam. Dari jumlah tsb, sekitar 11% peminjam memiliki pinjaman yang macet (delinquent) dan 27% peminjam sedang dalam program deferment atau forbearance (penundaan pembayaran).
Tingginya tingkat gagal bayar student loan di AS disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti biaya pendidikan tinggi di AS terus meningkat, sehingga membuat mahasiswa harus berutang dalam jumlah besar; banyak lulusan perguruan tinggi di AS yang mendapatkan gaji awal yang rendah, sehingga sulit untuk membayar utang mereka; banyak mahasiswa yang tidak dibekali dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang baik, sehingga mereka kesulitan untuk mengelola utang mereka.
Meskipun memiliki tingkat gagal bayar yang tinggi, terdapat beberapa jenis student loan di AS yang dijamin oleh pemerintah federal atau negara bagian. Jenis student loan ini biasanya memiliki tingkat bunga yang lebih rendah dan persyaratan pembayaran yang lebih fleksibel.
Selain itu, beberapa universitas di AS juga menawarkan program student loan mereka sendiri dengan jaminan dari universitas. Program ini biasanya hanya tersedia untuk mahasiswa di universitas tsb dan memiliki persyaratan yang lebih ketat dibandingkan dengan student loan federal atau negara bagian.
Beberapa contoh program student loan dengan jaminan dari universitas di AS : Harvard College Student Loan Initiative. Program ini memberikan pinjaman tanpa bunga kepada mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah; Princeton University Forward Loan Program. Program ini memberikan pinjaman tanpa bunga kepada mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah dan menengah; Yale University Need-Based Financial Aid. Program ini memberikan kombinasi hibah dan pinjaman kepada mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah.
Program-program ini dapat membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk membiayai pendidikan mereka tanpa harus terbebani dengan utang yang besar. Sayangnya, student loan, termasuk program dengan jaminan dari universitas, tetaplah merupakan utang yang harus dibayarkan. Karenanya, mahasiswa perlu memahami dengan seksama persyaratan dan konsekuensi dari student loan sebelum mengambilnya.
Beberapa skema student loan yang sekira layak diterapkan di Indonesia, sesuai dengan situasi dan kondisi perekonomian nasional sekarang.
1. Student loan berbasis pendapatan (income-contingent loan)