Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keberadaan Panti Jompo Tak Terhindarkan Zaman Now

1 Juni 2024   16:21 Diperbarui: 1 Juni 2024   16:25 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi clip art "Panti Jompo". Foto : thehertelreport.com

Panti jompo menyediakan lingkungan sosial di mana lansia dapat berinteraksi dengan orang lain sebayanya, mengikuti kegiatan yang disesuaikan dengan minat mereka, dan merasa lebih aktif secara sosial. Ini bisa meningkatkan kualitas hidup mereka dibandingkan jika mereka sendirian di rumah.

Tidak semua keluarga memiliki sumberdaya finansial atau waktu yang cukup untuk merawat lansia di rumah. Menitipkan mereka di panti jompo adalah pilihan praktis yang memastikan mereka mendapatkan perawatan yang layak.

Dalam banyak kasus, menitipkan orangtua di panti jompo bisa membantu keluarga untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan, tanggungjawab keluarga lainnya, dan kesehatan mental mereka sendiri. Hal ini bisa mencegah kelelahan dan stres berlebihan dalam merawat lansia.

Penelantaran orangtua di panti jompo yang ditandai dengan kurangnya perhatian dan kunjungan dari anggota keluarga. Itu bisa saja terjadi, tapi tak banyak, karena toh pihak panti jompo dapat menghubungi keluarga ybs. Look, orangtua hanya merasa kesepian dan tidak diperhatikan jika keluarga jarang mengunjungi atau berkomunikasi dengan mereka. Lain halnya dengan mereka yang Alzheimer atau Dementia.

Yang terpenting bagi kita kalau memang ada didapatkan panti jompo yang tidak memberikan perawatan yang memadai atau tidak memperhatikan kesejahteraan lansia. Penelantaran semacam ini wajib dilaporkan dan disidik pihak yang berwenang. Karenanya penting bagi keluarga untuk memastikan panti jompo yang dipilih memiliki reputasi baik dan menyediakan perawatan yang berkualitas.

Norma yang perlu dipertahankan dan disosialisasikan pemerintah, keluarga, termasuk panti jompo ybs tentu, adalah jangan pernah mengabaikan kebutuhan emosional para lansia. Mereka memerlukan dukungan emosional dan kasih sayang dari keluarga mereka, sebab kurangnya komunikasi dan perhatian dari keluarga bisa membuat mereka tertekan karena merasa tidak dihargai.

Kita harus fokus pada aspek kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial para lansia Indonesia. Bagaimanapun orangtua mengharapkan adanya perawatan medis dan dukungan fisik yang memadai, termasuk akses ke layanan kesehatan yang baik, perawatan rutin, dan bantuan dalam aktivitas sehari-hari. 

Para lansia pun mengharapkan adanya cinta dan perhatian dari keluarga mereka. Mereka ingin merasa dihargai, dihormati, dan didukung secara emosional oleh anak-anak dan cucu-cucu mereka. Mereka ingin merasa aman dan nyaman dalam lingkungan barunya, termasuk memiliki tempat tinggal yang aman, nyaman, dan cocok untuk kebutuhan mereka di usia lanjut. 

Mereka menginginkan interaksi sosial yang cukup, baik dengan keluarga, teman, maupun tetangga. Kegiatan sosial dan komunitas sangat penting untuk kesejahteraan mental mereka, dan mereka pun berharap dapat mempertahankan otonomi dan martabat mereka, dan ingin tetap dapat mengambil keputusan tentang kehidupan mereka sendiri sejauh mungkin.

Jika orangtua memerlukan perawatan medis yang intensif atau khusus, panti jompo yang memiliki fasilitas medis yang baik bisa menjadi pilihan yang realistis.

Dengan perubahan struktur keluarga dan banyaknya anggota keluarga yang bekerja, merawat lansia di rumah bisa menjadi tantangan besar. Panti jompo adalah solusi terbaik bagi keluarga yang tidak mampu memberikan perawatan penuh waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun