Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sorgum Sebagai Pangan Alternatif dan Kulineran Wisata

24 Mei 2024   17:19 Diperbarui: 24 Mei 2024   17:27 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani dan Sorgum. Foto : jatengprov.go.id

Sorgum Sebagai Pangan Alternatif dan Kulineran Wisata

Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) adalah tanaman serealia yang berasal dari Afrika Timur. Tanaman ini cukup populer sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia dan daerah tropis lainnya.

Ciri-ciri tanaman Sorgum al memiliki batang yang tegak dan kokoh, berwarna hijau atau ungu, dan dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter; daun Sorgum panjang dan lancip, dengan tepi bergerigi, warnanya hijau atau ungu, tergantung varietasnya; bunga Sorgum tersusun dalam malai yang besar dan berwarna putih atau merah muda; Sorgum adalah biji-bijian kecil yang bulat atau lonjong, berwarna putih, kuning, merah, atau hitam.

Manfaat tanaman Sorgum al biji sorgum dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti nasi, tepung, roti, dan mie. Biji Sorgum juga kaya akan protein, serat, dan mineral, sehingga baik untuk kesehatan; batang dan daun Sorgum dapat dikeringkan dan dijadikan pakan ternak; batang sorgum dapat diolah menjadi bioetanol, yang merupakan sumber energi terbarukan, termasuk diolah menjadi bahan baku untuk pembuatan kertas, karton, dan bioplastik.

Sorgum di Indonesia

Sorgum telah lama dibudidayakan di Indonesia, terutama di daerah kering dan semi-kering. Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar mempromosikan Sorgum sebagai tanaman pangan alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Sorgum memiliki banyak potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan dan hama, sehingga cocok ditanam di daerah yang minim air dan rawan hama. Sorgum juga dapat ditanam di berbagai jenis tanah, termasuk tanah tandus dan marginal.

Sorgum adalah tanaman serealia yang memiliki banyak manfaat. Tanaman ini merupakan sumber pangan alternatif yang potensial untuk Indonesia. Dengan pengembangan yang tepat, sorgum dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Daerah di Indonesia yang membudidayakan Sorgum

Sorgum mulai banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Jawa : Jawa Timur (Banyuwangi, Situbondo, Jember, Probolinggo, Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Tuban, Bojonegoro): Jawa Tengah (Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Purworejo, Kebumen, Banyumas, Cilacap); Jawa Barat (Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Majalengka, Subang, Indramayu, Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon); Nusa Tenggara Barat : Lombok (Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur), Sumbawa (Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Sumbawa Timur); Nusa Tenggara Timur : Sumba (Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sumba Barat Daya), Flores (Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata); Sulawesi : Sulawesi Selatan (Bone, Wajo, Soppeng, Barru, Pinrang, Enrekang, Sidrap, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Palopo, Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Barru), Sulawesi Tenggara (Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Bombana, Buton, Buton Utara, Muna, Muna Barat); Maluku : Maluku Tenggara (Kepulauan Kei, Tanimbar); Papua : Merauke, Boven Digul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun