Kunjungan Xanana Gusmo ke China belum lama ini dan penekanan pada kerjasama di bawah Belt and Road Initiative (BRI) memiliki implikasi penting bagi posisi Indonesia di kawasan tsb.
Indonesia memiliki hubungan historis dan geografis yang sangat dekat dengan Timorleste. Setelah kemerdekaan Timorleste pada tahun 2002, kedua negara telah berusaha memperkuat hubungan bilateral dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, keamanan, dan pembangunan infrastruktur.
Indonesia adalah salah satu negara terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara. Dalam konteks ini, peran Indonesia sebagai pemimpin regional memberikan posisi yang strategis dalam menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga, termasuk Timorleste.
Dengan Xanana Gusmo mengarahkan Timorleste lebih dekat ke China, Indonesia melihat peningkatan persaingan dalam hal investasi dan pengaruh ekonomi di Timorleste. China, dengan kemampuan investasinya yang besar, dapat menawarkan insentif yang signifikan yang sulit disaingi oleh Indonesia.
Namun, ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menjajaki kerjasama trilateral antara Indonesia, Timorleste, dan China. Dengan Indonesia sebagai bagian dari jaringan BRI, ada potensi untuk kolaborasi proyek infrastruktur yang dapat menguntungkan ketiga negara.
Karenanya Indonesia perlu meningkatkan upaya diplomasi ekonominya dengan menawarkan paket kerjasama yang kompetitif, termasuk bantuan teknis, pendidikan, dan pelatihan, yang telah menjadi ciri khas hubungan Indonesia dengan Timorleste.
Memperkuat hubungan bilateral dengan Timorleste akan menjadi prioritas. Ini bisa melibatkan peningkatan kerjasama di sektor-sektor seperti perdagangan, keamanan maritim, dan pembangunan infrastruktur lintas batas.
Indonesia dapat memanfaatkan posisinya di ASEAN dan organisasi regional lainnya untuk mempromosikan integrasi dan kerjasama yang lebih erat dengan Timorleste, termasuk dukungan bagi Timorleste untuk menjadi anggota penuh ASEAN.
Sebagai negara yang berbagi perbatasan dengan Timorleste, stabilitas di Timorleste merupakan kepentingan langsung bagi Indonesia. Peningkatan kerjasama China dengan Timorleste akan diawasi dengan cermat untuk memastikan tidak ada dampak negatif terhadap stabilitas regional.
Indonesia memiliki kepentingan besar dalam keamanan maritim di kawasan tsb. Kerjasama dengan China di Timorleste dapat mempengaruhi dinamika keamanan maritim, dan Indonesia perlu memastikan kepentingan strategisnya tetap terlindungi.
Kunjungan Xanana Gusmo ke China dan potensi peningkatan kerjasama Timorleste dengan China menempatkan Indonesia dalam posisi yang harus proaktif. Indonesia kemungkinan akan meningkatkan upaya diplomatik dan ekonominya untuk memastikan hubungannya dengan Timorleste tetap kuat dan saling menguntungkan. Pada saat yang sama, Indonesia akan terus memantau perkembangan ini untuk menjaga stabilitas regional dan kepentingan strategisnya.