Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadilah Orang Kaya Pemula pada Usia 40 dan Milyarder Mapan pada Usia 70

18 April 2024   15:28 Diperbarui: 18 April 2024   15:36 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bagaimana dunia modern sangat mencintai uang. Foto : gcgi.info/blog

Jadilah Orang Kaya Pemula Pada Usia 40 dan Milyarder Mapan Pada Usia 70

Robert Kiyosaki adalah seorang pengusaha dan penulis AS yang terkenal dengan seri buku keuangan pribadinya, Rich Dad Poor Dad. Buku tsb telah terjual lebih dari 41 juta kopi di seluruh dunia. Melalui buku itu, dia mengajarkan pentingnya literasi keuangan dan membangun kekayaan melalui investasi dan usaha bisnis, menekankan pentingnya aliran pendapatan (cashflow) dan memandang pendidikan keuangan lebih penting ketimbang pendidikan formal.

Selain menulis buku, Kiyosaki juga merupakan pendiri Rich Dad Company, perusahaan pendidikan keuangan yang menyediakan seminar dan program terkait keuangan dan bisnis.

Beberapa saran keuangan Kiyosaki, seperti fokus pada real estate dan skeptisismenya terhadap investasi tradisional seperti saham dan obligasi, dianggap kontroversial oleh para ahli keuangan arus utama.

Bagaimanapun, Robert Kiyosaki adalah sosok yang berpengaruh dalam dunia keuangan pribadi. Ide-idenya telah mendorong banyak orang untuk lebih melek finansial dan mengejar kemandirian finansial.

Kiyosaki mengatakan ada empat pendapatan pasif terbaik yang bisa dilirik investor. Pendapatan pasif tsb antara lain real estate, saham dividen, royalti, dan bisnis.

 

Masing-masing aset tsb dapat menghasilkan arus kas yang stabil jika dilakukan dengan strategi yang tepat.

Baca juga: Miskin

Pendapatan pasif adalah jenis pendapatan yang dapat dihasilkan dengan cara yang membutuhkan sedikit atau bahkan tidak ada intervensi langsung dari investor setelah aset tsb diperoleh.

Keempat jenis pendapatan pasif versi Kiyosaki :

1. Real Estate (Properti)

Real estate atau properti adalah investasi dalam bentuk tanah, rumah, apartemen, atau bangunan komersial.

Pendapatan pasif dari real estate dapat diperoleh melalui sewa bulanan atau tahunan dari penyewa.

Strategi yang tepat dalam investasi real estate antara lain memilih lokasi yang baik, mengelola properti dengan efisien, dan memperhitungkan kenaikan nilai properti seiring perjalanan waktu.

2. Saham Dividen

Investasi dalam saham dividen adalah membeli saham dari perusahaan yang rutin membagikan dividen kepada pemegang sahamnya.

Pendapatan pasif diperoleh dalam bentuk dividen yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham.

Strategi yang tepat dalam investasi saham dividen antara lain memilih perusahaan yang konsisten dalam pembayaran dividen, serta mempertimbangkan faktor-faktor fundamental seperti kesehatan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan.

3. Royalti

Royalti adalah pendapatan yang diterima dari penggunaan hak atas karya intelektual, seperti hak cipta, paten, atau lisensi merek dagang.

Contohnya royalti dari penjualan buku, lagu, film, atau produk-produk lain yang menggunakan hak cipta atau paten.

Strategi yang tepat dalam mendapatkan pendapatan pasif dari royalti termasuk menciptakan karya yang berharga dan memiliki daya jual yang tinggi, serta menjalin kerjasama dengan pihak yang dapat memasarkan atau menggunakan karya tsb.

4, Bisnis

Pendapatan pasif dari bisnis dapat diperoleh dengan membangun atau berinvestasi dalam bisnis yang dapat berjalan tanpa kehadiran langsung dari pemiliknya.

Contoh bisnis dengan pendapatan pasif termasuk bisnis online, franchise atau waralaba, atau bisnis dengan model pengelolaan yang efisien.

Strategi yang tepat dalam menciptakan pendapatan pasif dari bisnis termasuk membangun sistem yang terotomatisasi, merekrut tim yang kompeten untuk mengelola operasi sehari-hari, dan terus-menerus melakukan inovasi untuk menjaga daya saing bisnis.

Dengan mengadopsi strategi yang tepat dalam masing-masing jenis investasi tsb, investor dapat membangun portofolio yang menghasilkan arus kas pasif yang stabil dan berkelanjutan, sesuai dengan visi finansial mereka.

Kalau dilihat dalam keseharian kita, sebetulnya anak-anak Indonesia sudah bekerja sejak usia 20 tahun. Katakanlah ada yang bekerja di bawah umur dan ada bahkan yang sudah berumur 70 tahun tapi masih ngos-ngosan kerja. Anggaplah itu deviasi dalam statistik ketenagakerjaan kita, tapi yang pasti kita berada di angka mediannya saja bahwa kita bekerja mulai dari umur 20 tahun, dan ini sudah harus klaar pada usia 40 tahun, dimana kita sudah dapat jadi orang kaya pemula, dengan katakanlah sudah bermobil dan berumah bagus, serta sudah dapat pakansi 2 kali dalam setahun dengan keluarga, ntah itu ke ,luar negeri atau cukup di dalam negeri saja tapi keren, ke Raja Ampat Papua misalnya.

Masalahnya sepanjang 20 tahun kita mungkin bekerja keras, mulai dari perusahaan abal-abal hingga perusahaan paten, tapi pas di tahun lepas landas, lha keqnya gue koq masih miskin. Boro-boro punya mobil bagus dan berumah bagus. Lha  wong eijke ternyata masih rajin makan Nasi Pecel koq.

Mengapa sesudah 20 tahun bekerja dan pas di usia 40 tahun, kita masih begitu-begitu aja atau lari-lari di tempat. Apa pasal.

Dalam kondisi tak jelas di usia 40 seperti itu, bagaimana kita bisa berlari untuk mewujudkan visi besar kita untuk menjadi milyarder di terminal 70, sebab pada usia 70 tahun teng, kita sudah harus berhenti dan tinggal melegacykan bisnis dan kekayaan yang kita miliki buat anak dan cucu kita.

Pusing memang, tapi bagaimanapun berlari menjadi orang kaya pemula di usia 40 dan kayaraya di umur 70 mau tidak mau haruslah dijadikan semacam Kitab Suci untuk dipedomani.

Memulai berlari menuju kekayaan dan kebebasan finansial memang merupakan hal yang sangat penting dan kata orang bijak bisa dimulai dari usia berapapun.

Tanpa mencari kambing hitam apa penyebab yang membuat kita masih makan Nasi Pecel selama 20 tahun ini. Berikut beberapa langkah yang bisa menjadi starting point utama kita ketika hendak berlari cepat menjadi orang kaya pemula pada usia 40 tahun :

1. Pendidikan Keuangan

Mulailah dengan memperoleh pemahaman yang kuat tentang keuangan pribadi dan investasi. Pelajari konsep dasar seperti manajemen uang, pengelolaan utang, investasi, dan pembentukan portofolio investasi yang sehat. Buku, kursus online, seminar, atau konsultasi dengan ahli keuangan bisa menjadi sumber pengetahuan yang berharga.

2. Penyusunan Rencana Keuangan

Buatlah rencana keuangan yang jelas dan terinci untuk mencapai tujuan keuangan. Tentukan target keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang, termasuk tujuan kekayaan pada usia 40 tahun. Rencana keuangan ini akan menjadi panduan bagi langkah-langkah yang perlu diambil.

3. Pengendalian Pengeluaran

Penting untuk mengelola pengeluaran dengan bijaksana. Buatlah anggaran bulanan yang mencakup pengeluaran rutin dan tabungan untuk investasi. Kurangi pengeluaran yang tidak penting dan fokuslah pada pengeluaran yang mendukung tujuan keuangan.

4. Peningkatan Pendapatan

Selain mengendalikan pengeluaran, upayakan juga untuk meningkatkan pendapatan. Ini bisa dilakukan dengan mencari peluang tambahan seperti pekerjaan sampingan, pengembangan keterampilan untuk mendapatkan kenaikan gaji, atau bahkan memulai bisnis sampingan.

5. Investasi Awal

Mulailah untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatan untuk investasi. Ini bisa dimulai dengan investasi kecil yang sesuai dengan profil risiko dan pengetahuan. Waktu adalah aset yang berharga dalam investasi, jadi semakin awal dimulai, semakin besar potensi pertumbuhan investasi tsb.

6. Diversifikasi Portofolio

Selain fokus pada satu jenis investasi, penting untuk diversifikasi portofolio. Pertimbangkan untuk mengalokasikan dana ke berbagai aset seperti saham, obligasi, properti, dan lainnya untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi imbal hasil.

7. Konsistensi dan Disiplin

Jaga konsistensi dan disiplin dalam menjalankan rencana keuangan. Tetaplah berpegang pada tujuan meskipun menghadapi tantangan atau godaan untuk mengubah rencana.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara konsisten dan tekun, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi orang kaya pemula pada usia 40 tahun, dan milyarder mapan pada usia 70 tahun yang dapat memberikan warisan finansial yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Inga inga, untuk dan atas nama HAM kita harus segera meninggalkan Nasi Pecel dan selanjutnya wajib makan Telur Kaviaar ala Tsar Rusia ..

Lihat :

https://www.thebalancemoney.com/

https://www.nerdwallet.com/

https://gcgi.info/blog/945-what-is-money-it-is-money-money-money-must-be-funny-in-the-rich-man-s-world

https://aktual.kontan.co.id/news/ini-4-aset-pendapatan-pasif-yang-paling-oke-menurut-robert-kiyosaki

Joyogrand, Malang, Thu', Apr' 18, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun