Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jadilah Orang Kaya Pemula pada Usia 40 dan Milyarder Mapan pada Usia 70

18 April 2024   15:28 Diperbarui: 18 April 2024   15:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bagaimana dunia modern sangat mencintai uang. Foto : gcgi.info/blog

Strategi yang tepat dalam mendapatkan pendapatan pasif dari royalti termasuk menciptakan karya yang berharga dan memiliki daya jual yang tinggi, serta menjalin kerjasama dengan pihak yang dapat memasarkan atau menggunakan karya tsb.

4, Bisnis

Pendapatan pasif dari bisnis dapat diperoleh dengan membangun atau berinvestasi dalam bisnis yang dapat berjalan tanpa kehadiran langsung dari pemiliknya.

Contoh bisnis dengan pendapatan pasif termasuk bisnis online, franchise atau waralaba, atau bisnis dengan model pengelolaan yang efisien.

Strategi yang tepat dalam menciptakan pendapatan pasif dari bisnis termasuk membangun sistem yang terotomatisasi, merekrut tim yang kompeten untuk mengelola operasi sehari-hari, dan terus-menerus melakukan inovasi untuk menjaga daya saing bisnis.

Dengan mengadopsi strategi yang tepat dalam masing-masing jenis investasi tsb, investor dapat membangun portofolio yang menghasilkan arus kas pasif yang stabil dan berkelanjutan, sesuai dengan visi finansial mereka.

Kalau dilihat dalam keseharian kita, sebetulnya anak-anak Indonesia sudah bekerja sejak usia 20 tahun. Katakanlah ada yang bekerja di bawah umur dan ada bahkan yang sudah berumur 70 tahun tapi masih ngos-ngosan kerja. Anggaplah itu deviasi dalam statistik ketenagakerjaan kita, tapi yang pasti kita berada di angka mediannya saja bahwa kita bekerja mulai dari umur 20 tahun, dan ini sudah harus klaar pada usia 40 tahun, dimana kita sudah dapat jadi orang kaya pemula, dengan katakanlah sudah bermobil dan berumah bagus, serta sudah dapat pakansi 2 kali dalam setahun dengan keluarga, ntah itu ke ,luar negeri atau cukup di dalam negeri saja tapi keren, ke Raja Ampat Papua misalnya.

Masalahnya sepanjang 20 tahun kita mungkin bekerja keras, mulai dari perusahaan abal-abal hingga perusahaan paten, tapi pas di tahun lepas landas, lha keqnya gue koq masih miskin. Boro-boro punya mobil bagus dan berumah bagus. Lha  wong eijke ternyata masih rajin makan Nasi Pecel koq.

Mengapa sesudah 20 tahun bekerja dan pas di usia 40 tahun, kita masih begitu-begitu aja atau lari-lari di tempat. Apa pasal.

Dalam kondisi tak jelas di usia 40 seperti itu, bagaimana kita bisa berlari untuk mewujudkan visi besar kita untuk menjadi milyarder di terminal 70, sebab pada usia 70 tahun teng, kita sudah harus berhenti dan tinggal melegacykan bisnis dan kekayaan yang kita miliki buat anak dan cucu kita.

Pusing memang, tapi bagaimanapun berlari menjadi orang kaya pemula di usia 40 dan kayaraya di umur 70 mau tidak mau haruslah dijadikan semacam Kitab Suci untuk dipedomani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun