Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perang Gaza Now Deadlock Terpanjang Menuju Gencatan Senjata

16 Maret 2024   14:37 Diperbarui: 16 Maret 2024   14:37 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Gaza Now Deadlock Terpanjang Menuju Gencatan Senjata

Boleh jadi kalau ada yang menyebut konflik Israel-Arab Palestina sekarang ini adalah deadlock terpanjang untuk menuju gencatan senjata sepanjang 75 tahun setelah Israel merdeka pada 1948 adalah sangat benar.

Bahkan Ramadhan yang biasanya dijadikan ancaman terhadap Israel pun sudah tak mempan lagi. Artinya dalam bulan suci itu Israel jangan main api, ntah di Al Aqsa atau dimanapun, termasuk tekanan dari AS sekutu terdekatnya, tapi Israel tak menggubrisnya, bahkan Itamar Ben Gvir mengatakan orang Amerika tidak mengenal siapa yang dicintai dan siapa lawan.

Yang terpenting bagi Israel adalah kemenangan mutlak dalam peperangannya kali ini di Gaza. Bagi Hamas, silakan pilih menyerah tanpa syarat atau mati di terowongan terakhir persembunyian mereka di antara Khan Younis dan Rafah, Gaza.

Eric Dubow seorang Psikolog dari Universitas Negeri Michigan, AS, pernah meneliti sisi lain dari konflik ini. Eric akhli soal perilaku kekerasan yang serius dan dampak anti sosial sebagai konsekuensi dari paparan konflik etnis-politik dan kekerasan di kalangan pemuda Israel dan Arab-Palestina.

Penelitian Eric telah memberikan wawasan yang signifikan tentang pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku kekerasan dan anti sosial. Dubow dan rekan-rekannya mengungkapkan bahwa paparan konflik etnis-politik dan kekerasan dapat meningkatkan risiko pemuda untuk terlibat dalam perilaku anti sosial, termasuk kekerasan.

Studi Dubow tsb menyoroti pentingnya memahami konteks sosial yang kompleks di mana pemuda tumbuh dan berkembang, serta bagaimana lingkungan tsb mempengaruhi perilaku mereka. Hasil penelitian Dubow menunjukkan bahwa ketegangan etnis-politik dan paparan terhadap kekerasan dapat menjadi faktor risiko yang signifikan dalam membentuk sikap dan perilaku pemuda, meningkatkan kemungkinan mereka untuk terlibat dalam perilaku agresif dan anti sosial.

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika konflik etnis-politik dan kekerasan, serta implikasinya terhadap perkembangan individu. Dubow dan para peneliti lainnya berharap penemuan mereka dapat memberikan landasan untuk upaya pencegahan yang lebih efektif dan intervensi yang ditujukan kepada pemuda yang terpengaruh oleh konflik tsb.

Konflik Israel-Arab Palestina ini sangatlah kompleks, karena melibatkan beragam dimensi termasuk politik, budaya, agama, dan ekonomi. Mengurangi kekerasan dan konflik di wilayah seperti ini memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi.

Beberapa langkah memang dapat diambil untuk mengurangi spiral kekerasan dalam konflik semacam itu, tapi untuk mencapai tahap Zero atau tak ada lagi kekerasan atau tak ada lagi orang terpapar kekerasan mungkin sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun