Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilihlah Walikota dan Bupati Sukabumi yang Mampu Mewujudkan Sukabumi yang Maju dan Keren

14 Maret 2024   10:59 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:03 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balaikota Sukabumi legacy Belanda. Foto : Siti Fatimah Detik Jabar via detik.com

Pilihlah Walikota dan Bupati Sukabumi Yang Mampu Mewujudkan Sukabumi yang Maju dan Keren

Pilkada Kota Sukabumi 2024 dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 untuk memilih Walikota Sukabumi periode 2024-2029. Walikota petahana Achmad Fahmi dapat mencalonkan diri kembali di Pilwalkot Sukabumi 2024.

.

Bakal calon potensial antara lain Petahana Achmad Fahmi, Walikota Sukabumi; Andri Setiawan Hamami, Wakil Walikota; H. Mulyono, Anggota DPRD Kota Sukabumi; Kamal Suherman, Ketua DPRD Kota Sukabumi; Olga Pragosta, Sekretariat BPKPD; Dedi R wijaya, Ketua DPC Gerindra Kota Sukabumi.

Pilkada Bupati Sukabumi 2024 dilaksanakan pada 27 Nopember 2024 untuk memilih Bupati Sukabumi periode 2024--2029. Bupati petahana Marwan Hamami tidak dapat mencalonkan diri kembali dalam Pemilihan umum Bupati Sukabumi 2024, karena sudah menjalani 2 periode kekuasaan.

Bakal calon potensial Pilkada Kabupaten Sukabumi antara lain Asep Jafar, mantan Kepala dinas PU Kabupaten Sukabumi; Budi Azhar Mutawali, Wakil ketua I DPRD Kabupaten Sukabumi; Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi.

 

Achmad Fahmi, masih menjadi primadona dan Bacalon terkuat dari Partai Keadilan Sejahtera Kota Sukabumi yang bakal maju pada perhelatan Pilkada 2024. Apalagi elektabilitas pria berkacamata ini masih di atas angin.

Pada Pileg 2024, sebanyak 8 orang kader terbaik PKS berhasil duduk di DPRD Kota Sukabumi. Hal itu membuat PKS lebih leluasa menentukan siapa pendamping Achmad Fahmi.

PKS telah menjalin komunikasi dengan partai lain untuk membahas langkah-langkah menghadapi Pilkada 2024, termasuk siapa yang bakal maju di perhelatan lima tahun ini. PKS mengunggulkan siapa pun yang berpasangan dengan Fahmi akan unggul.

Sementara itu Golkar unggul di Pileg Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami yang sudah melalui 2 periode kekuasaan, kini didorong untuk maju dalam Pilgub Jabar, dengan harapan Hamami akan lebih memperhatikan kemajuan daerah ini lebih lanjut.

Hasil Pleno KPU Kabupaten Sukabumi mencatat Golkar berhasil meraih suara terbanyak di Kabupaten Sukabumi pada Pileg 2024. Partai berlambang pohon beringin itu sukses meraup 252.887 suara dan berpotensi memenangkan 10 kursi legislatif.

Atas raihan tersebut, kepemimpinan Marwan Hamami selaku Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi kemudian mendapatkan apresiasi dari sejumlah tokoh masyarakat. Banyak warga yang menaruh harapan agar Marwan Hamami dengan figur kepemimpinannya yang kuat itu mau membawa aspirasi masyarakat Kabupaten Sukabumi ke tingkat lebih tinggi, yakni sebagai Gubernur Jawa Barat atau Jabar satu.

Potensi

Kota Sukabumi adalah sebuah kota di Jawa Barat. Kota ini merupakan enklave dari Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi memiliki luas wilayah 48,33 km, dan merupakan kota terkecil ketiga di Jawa Barat.

Kota Sukabumi dikenal dengan keindahan alamnya. Kota ini dikelilingi oleh pegunungan dan sungai, dan memiliki beberapa destinasi wisata alam yang populer, seperti Pantai Pelabuhan Ratu, Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Curug Cikaso.

Nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sunda, "suka" dan "bumen" yang berarti menetap. Jika digabungkan, Sukabumi berarti tempat yang disukai untuk menetap. Penjelasan lain adalah bahwa nama "Sukabumi" berasal dari bahasa Sansekerta suka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhumi, "bumi".

Potensi Sukabumi raya atau Kabupaten Sukabumi sesungguhnya sudah cukup jelas. Sudah sejak lama daerah ini adalah daerah Perkebunan, utamanya Karet dan Teh, dan terakhir cengkeh sempat merajai pada tahun 1960-1970-an. Wilayah pantainya yang cukup luas di Pelabuhan Ratu yang sekarang jadi ibukota Kabupaten Sukabumi, juga luarbiasa kekayaan lautnya, terutama jenis ikan tuna, lobster pun tak kurang.

Selain potensial sebagai daerah perkebunan, Sukabumi pun terkenal dengan obyek-obyek wisata alamnya, terlebih dengan ditetapkannya Ciletuh sebagai Geopark. Hanya tinggal bagaimana mengembangkannya secara berkelanjutan.

Yang jadi masalah adalah kota Sukabumi, disamping wilayahnya sempit tak berubah dari masa ke masa, juga kota ini jadi pusat urbanisasi tiada henti. Mau tidak mau dalam perjalanan waktu kota yang dulu disebut "Belanda Mini" ini menjadi berantakan, banyak sudah legacy Hindia Belanda yang nggak tahu lagi ntah dimana rimbanya.

Semua Walikota yang pernah menjabat memang menjanjikan sebuah perubahan. Masalahnya perubahan apa dulu. Apa hanya sekedar bisa menggelontorkan uang untuk mengubah pasar tradisional Pelita menjadi pasar modern misalnya. Apa itu sudah mengubah kota dalam arti berkemajuan yang terukur. Dengan asal mengizinkan bangun ini itu di pusat kota, apa itu sudah sebuah kemajuan, sementara kita tak pernah tahu kemana Mayawati yang dulu, kita nggak tahu lagi kawasan Ciklole yang indah dengan segala legacy Belanda disitu, mana Jln Bhayangkara yang dulu. Semua menjadi kebingungan karena asal main tebas dan menganggap itu sebagai perubahan.

Fakta yang ada sekarang pedagang kalilima ada dimana-mana, mulai dari Sukaraja hingga Cisaat, mulai dari Bunut hingga jln Pelabuhan ujung. Sementara setasiun kereta api legacy Belanda yang artistik di dekat pasar Pelita tetap saja kejepit pembangunan asal bangun yang tak jelas dan tak berkelanjutan di sekelilingnya.

Maka Bakal calon Walikota yang kita butuhkan bukanlah karena ybs unggul karena partai tunggangannya meraih mayoritas suara di kota kecil ini. Atau ybs banyak berkoar tentang keberhasilannya dalam menertibkan Jln Kapten Harun Kabir dan pusat kota Ahmad Yani, atau membangun lapangan Merdeka menjadi sarana multi guna. Tidak. Kita butuh Walikota Sukabumi yang dapat mengembalikan visi tempo doeloe bahwa pengembangan kota Sukabumi tak boleh lepas dari keindahan alam di sekelilingnya. Itulah ikon yang benar utuk kota Sukabumi dan seharusnya dipertahankan, bukannya dicampakkan begitu saja ke tong sampah sejarah.

Kita butuh figur daerah yang mampu menggerakkan pembangunan seperti itu, karena selama ini kita hanya melihat Walikota yang menjanjikan perubahan, juga Bupati yang menjanjikan perubahan.  Tapi perubahan itu masih sangat jauh dari  ekspektasi masyarakat, mengingat kota Sukabumi adalah Belanda Mini di masa lalu yang mempunyai visi jauh ke depan, dan Kabupaten Sukabumi adalah daerah perkebunan yang kaya-raya, termasuk keindahan alamnya yang bisa dijual sebagai komoditas kepariwisataan. Ini yang tak ada dalam visi kedua kepala daerah itu selama ini.

Figur

Mencari figur yang mampu menggerakkan pembangunan sesuai dengan ekspektasi masyarakat bukanlah hal yang mudah. Namun, tidak bisa disangkal bahwa masih ada potensi untuk menemukan pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan dan kemampuan untuk mewujudkannya.

Misalnya mereka yang berumur 10-20 tahun pada 1970-an, pasti di interval usia sekarang yi 60-70-an mereka akan paham sekali dengan apa yang mereka lihat di masa kecilnya di kota Sukabumi dan di Sukabumi raya. Mereka sadar sepenuhnya ada yang harus segera diperbaiki disini sebelum semuanya menjadi bubur, yi cara memandang kota, bukan karena ramainya, tapi karena keterukuran pengembangan sebuah kota yang seharusnya sebagaimana diajarkan pemerintah kota pada tahun 1920-an.

Beberapa langkah yang perlu kita lakukan untuk menemukan figur yang sesuai dengan harapan. Kita harus meninjau kembali rekam jejak kinerja para calon yang telah menjabat sebelumnya. Perhatikan pencapaian mereka dalam memajukan pembangunan di kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Meskipun hasilnya belum tentu sempurna, namun bisa memberikan gambaran tentang komitmen dan kemampuan mereka dalam memajukan pembangunan.

Cermatilah program dan rencana yang diajukan oleh calon pemimpin. Fokus pada detailnya, termasuk bagaimana mereka merencanakan untuk memanfaatkan potensi dan keindahan kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Berdiskusilah dengan ahli dan pakar terkait pengembangan kota, ekonomi, dan pariwisata yang bisa memberikan wawasan tambahan tentang calon mana yang memiliki visi yang sesuai dengan potensi wilayah tersebut.

Dengarkan aspirasi dan harapan masyarakat. Calon yang mampu mendengarkan dengan baik dan merespons aspirasi masyarakat cenderung lebih dapat diandalkan untuk mewujudkan perubahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Jangan lupa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas dan memiliki visi yang jelas untuk pembangunan daerah. Semakin sadar masyarakat akan pentingnya peran mereka dalam memilih, semakin besar peluang untuk terpilihnya pemimpin yang tepat.

Melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat membantu dalam menemukan figur daerah yang mampu menggerakkan pembangunan kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi sesuai dengan potensi dan ekspektasi masyarakat.

Bagaimana kalau anak-anak usia 10-20 tahun pada 1970-an dan kini sudah berusia 60-an-70-an dengan figur-figur seperti Lucky Noor Lukman atau Hendra Soemantri atau Dicky DP atau Andang Kosasih atau Royter Soembayak diusung sebagai Walikota dan Bupati Sukabumi.

Setahu saya mereka bukan orang parpol. Mereka figur independen. Tapi sesuai protap demokrasi kita, mengapa tidak kalau partai-partai pemenang pileg merekrut mereka dengan beaya bersama. Ayoo ..

Lihat :

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Bupati_Sukabumi_2024

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Wali_Kota_Sukabumi_2024#:~:text=Pemilihan%20Wali%20Kota%20(Pilwalkot)%20Sukabumi%20tahun%20tersebut,Presiden%20Indonesia%202024%20(Pilpres)%20dan%20Pemilihan%20umum

https://www.radarjabar.com/politik/95112135773/jelang-pilkada-2024-pks-masih-jagokan-achmad-fahmi-sebagai-calon-wali-kota

https://www.sukabumiupdate.com/sukabumi-memilih/136901/golkar-unggul-di-pileg-kabupaten-sukabumi-marwan-hamami-didorong-maju-pilgub-jabar

Joyogrand, Malang, Thu', March 14, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun