Hukum dibuat untuk menegakkan nilai-nilai moral yang dianggap penting bagi masyarakat. Proses pembuatan hukum melibatkan pertimbangan etika dan moral dari berbagai pihak, contoh konstitusi dan undang-undang sering kali merujuk pada nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia.
Sebelum menjadi hukum, sebuah aturan harus melalui proses legislasi yang melibatkan perdebatan dan masukan dari publik. Proses ini memungkinkan berbagai sudut pandang etika dan moral untuk didengar dan dipertimbangkan.
Final di publik luas membantu memastikan bahwa hukum yang dihasilkan selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, contoh perkembangan hukum tentang hak-hak perempuan dan anak-anak didorong oleh perubahan etika dan moral dalam masyarakat, perdebatan tentang perubahan iklim dan lingkungan hidup mendorong perumusan hukum baru untuk melindungi planet ini.
Hukum positif bukanlah produk statis, melainkan hasil dari dialektika Etika dan Moral yang berkelanjutan. Itu takkan pernah berhenti. Dialektika ini melibatkan berbagai pihak dan dipengaruhi oleh perubahan sosial, teknologi, dan pemahaman manusia tentang dunia. Kita hanya dapat mengkodifikasinya setelah final di publik luas.
Itulah Etika, Moral dan Hukum di negara bayangan kita sekarang dan ke depan ini.
Joyogrand, Malang, Fri', Febr' 23, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H