Sinkretisme
Penggabungan kepercayaan tradisional dan Kristen ini disebut sinkretisme. Hal ini merupakan fenomena yang umum terjadi dalam proses konversi agama.
Sinkretisme dapat menimbulkan beberapa tantangan, seperti kesalahpahaman tentang ajaran Kristen; ketidakjelasan batas antara kepercayaan tradisional dan Kristen
Namun, sinkretisme juga dapat menjadi kesempatan untuk mengintegrasikan budaya tradisional dengan ajaran Kristen; memperkaya pemahaman tentang agama.
Struktur kepercayaan tradisional Batak-Toba masih memiliki pengaruh dalam kehidupan religius orang Batak-Toba yang beragama Kristen. Hal ini menunjukkan bahwa budaya tradisional tidak hilang begitu saja dengan masuknya agama baru, tetapi dapat beradaptasi dan berintegrasi dengan ajaran baru.
Penelitian tentang sinkretisme dalam Kekristenan Batak Toba masih terus berlangsung. Memahami pengaruh kepercayaan tradisional dalam Kekristenan Batak Toba membantu kita memahami keragaman budaya dan tradisi di Indonesia.
Masyarakat Batak Diaspora, Batak perantauan di Nusantara dan Batak-Toba penjaga gawang di Bona Pasogit atau di tanah Batak-Toba. Cermatilah lagi adat-istiadat kita sekarang. Jangan sampai nilai-nilai luhur legacy leluhur kita semakin jauh ditinggalkan dan kita malah terjebak dalam budaya fungsional yang bukan budaya Nusantara dan bukan budaya Batak, juga bukan budaya Modern, melainkan budaya baru dalam permainan kata yang tak bermakna apapun buat kita.
Lihat :Â
Lumbantobing, Philip O. (1981). The Structure of Toba-Batak Belief in the High-God. NIAS Monograph Series No. 45. Copenhagen: Scandinavian Institute of Asian Studies
Vergouwe, J. C. (1964). The Social Structure of the Toba-Batak. KITLV Press
 https://id.wikipedia.org/wiki/Mitologi_Batak