Konsep Debata Mulajadi Nabolon sebagai pencipta alam semesta diperkuat dengan pengaruh Hindu.
Munculnya konsep Trimurti Hindu (Brahma, Wisnu, Siwa) yang dipadukan dengan konsep Debata Na Tolu (Bataraguru, Soripada, Mangalabulan).
2. Ritual dan Upacara
Ritual dan upacara Batak-Toba, seperti "Mangulosi" dan "Martumba", mendapat pengaruh Hindu dalam hal mantra, doa, dan persembahan.
Penggunaan dupa dan bunga dalam ritual semakin diperkuat dengan pengaruh Hindu.
3. Mitologi dan Cerita Rakyat
Cerita rakyat Batak-Toba, seperti "Cikalaang" dan "Toba Na Bolon", mendapat pengaruh cerita Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata.
Cikalaang adalah cerita rakyat Batak-Toba yang menjelaskan asal mula manusia Batak. Cerita ini memiliki beberapa versi, namun inti ceritanya sama.
Versi Umum Cerita Cikalaang. Dahulu kala, hiduplah seorang pemuda bernama Guru Tatea Bulan. Ia memiliki seekor anjing yang setia bernama Si Boru. Suatu hari, Guru Tatea Bulan pergi berburu dan menemukan sebuah gua. Di dalam gua tsb, ia menemukan seorang perempuan cantik yang terikat. Perempuan tsb bernama Namora Bulan.
Guru Tatea Bulan jatuh cinta pada Namora Bulan dan menikahinya. Mereka kemudian tinggal di gua tsb. Suatu hari, Guru Tatea Bulan pergi berburu dan meninggalkan Namora Bulan sendirian di gua. Saat itu, datanglah raksasa yang ingin memakan Namora Bulan.
Si Boru, anjing Guru Tatea Bulan, berusaha melindungi Namora Bulan dari raksasa tsb. Namun, Si Boru tidak kuat melawan raksasa tsb. Akhirnya, Namora Bulan dimakan oleh raksasa tsb.