"The Lady with the Dog" misalnya adalah sebuah cerpen yang menggambarkan kisah cinta terlarang antara seorang lelaki yang sudah menikah dan seorang perempuan muda. Cerita ini terkenal karena pendekatan Chekhov yang subtil terhadap kompleksitas hubungan manusiawi.
"The Cherry Orchard" ("Kebun Buah Ceri"). Salah satu drama paling terkenal Chekhov, menceritakan kisah keluarga aristokrat yang menghadapi kebangkrutan dan harus menjual kebun buah ceri mereka. Drama ini sering dianggap sebagai kritik sosial terhadap perubahan masyarakat Rusia pada awal abad ke-20.
"The Seagull" ("Burung Camar"): Drama ini adalah perubahan signifikan dalam perkembangan teater modern. "The Seagull" memperkenalkan konsep teater simbolis dan mengeksplorasi tema cinta, keinginan, dan kekecewaan dengan cara yang inovatif.
"The Three Sisters" ("Tiga Saudari"). Drama ini menggambarkan kehidupan tiga saudari di pedesaan Rusia dan eksplorasi mereka tentang arti hidup dan kebahagiaan. Seperti karya Chekhov lainnya, "The Three Sisters" menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan melibatkan pembaca atau penonton dalam refleksi mendalam.
"Uncle Vanya" ("Paman Vanya"). Karya ini menggambarkan kekecewaan, cinta yang tidak terbalas, dan kehidupan yang terasa hampa. "Uncle Vanya" menampilkan penggambaran Chekhov terhadap kehidupan manusia yang penuh ambiguitas dan tragis.
Setiap karya Chekhov memiliki keunikannya sendiri dan memberikan wawasan mendalam tentang kondisi manusia. Keterampilan Chekhov dalam menggambarkan karakter dan emosi manusia membuat karyanya tetap relevan dan dihargai hingga sekarang.
Para penulis Rusia abad ke-19 berputar pada poros yang berbeda. Mereka tampaknya menganggap fiksi bukan sebagai sesuatu yang dekoratif tetapi sebagai alat moral-etika yang penting. Mereka mengubah kita ketika anda membacanya, membuat dunia seolah menceritakan kisah yang berbeda dan lebih menarik, sebuah kisah dimana kita mungkin memainkan peran yang berarti, dan dimana anda memiliki tanggungjawab.
Saat kita mulai membaca cerita-cerita tsb, yang sebagian besar bersifat tenang, domestik, dan a-politis, gagasan ini mungkin terasa aneh bagi anda; namun ini adalah literatur perlawanan, yang ditulis oleh para reformis progresif dalam budaya yang represif, di bawah ancaman sensor yang terus-menerus, pada saat seorang penulis akan berujung pada pengasingan, pemenjaraan, dan eksekusi.
Perlawanan dalam cerita-cerita ini bersifat diam-diam, miring, dan mungkin berasal dari gagasan yang paling radikal: bahwa setiap manusia patut mendapat perhatian dan bahwa asal-usul setiap kemampuan baik dan jahat di alam semesta dapat ditemukan dengan mengamati. seseorang, bahkan yang sangat rendah hati, dan perubahan pikirannya.
Cerpen itu selain mengajari kita cara membaca, juga mengajari kita cara menulis. Apa yang membuat sebuah tulisan menjadi sebuah cerita adalah terjadi sesuatu di dalamnya yang mengubah karakternya selamanya.
Sebuah cerita adalah serangkaian denyut yang terus bertambah, yang masing-masing memberikan pengaruh pada kita. Masing-masing menempatkan kita di tempat baru, relatif terhadap tempat kita sebelumnya.