Tanaman spearmint dapat tumbuh subur di berbagai kondisi tanah dan iklim. Biasanya, tanaman ini ditemukan di daerah yang cukup lembab dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan spearmint antara lain Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan.
Di beberapa daerah, spearmint mungkin disebut dengan nama "menthe" yang merupakan adaptasi dari nama ilmiahnya, Mentha spicata. Ada yang menamakannya Pudina. Nama ini digunakan di beberapa wilayah Indonesia dan berasal dari bahasa Sanskerta. Pudina sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis mint, termasuk spearmint. Di beberapa tempat, spearmint dapat disebut secara umum sebagai "daun mint."
Minuman spearmint tea biasanya dapat ditemukan di berbagai restoran, kafe, atau tempat makan, terutama yang fokus pada menu minuman herbal atau menyediakan variasi teh. Restoran-restoran ternama atau kafe yang menekankan pada konsep kesehatan dan keberlanjutan juga cenderung menyediakan minuman herbal seperti spearmint tea.
Lain halnya di retailer. Kita dapat dengan mudah menemukan kemasan teh spearmint di toko-toko makanan sehat atau supermarket yang menyediakan produk-produk herbal. Beberapa merek teh herbal mungkin juga menghadirkan variasi spearmint tea di rak-rak produk minuman mereka.
Beberapa penelitian dan tinjauan ilmiah menunjukkan bahwa spearmint memiliki sifat antiandrogenik, yang berarti dapat mengurangi produksi hormon androgen dalam tubuh. Hormon androgen, seperti testosteron, dapat berkontribusi terhadap perkembangan jerawat. Dengan mengurangi produksi hormon ini, spearmint dianggap dapat membantu mengurangi jerawat, terutama pada perempuan dengan jerawat yang terkait dengan faktor hormonal.
Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam Journal of Dermatological Treatment pada tahun 2007 melibatkan perempuan dengan jerawat hormonal yang mengonsumsi kapsul ekstrak spearmint setiap hari. Hasilnya menunjukkan peningkatan pada kondisi kulit mereka. Sayang, penelitian ini memiliki ukuran sampel yang kecil dan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Menjadi terang-benderang sekarang bahwa Spearmint tea sebagai penangkal jerawat yang ampuh ternyata hongdul sebagaimana terurai di atas. Masalahnya, efeknya bervariasi dari individu ke individu, dan hasilnya tidak selalu konsisten.
Spearmint tea bukanlah solusi ajaib untuk wajah jerawatan, dan efeknya mungkin tidak terjadi pada setiap individu. Masalahnya, jerawat bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika, pola makan, dan perawatan kulit.
Saya pikir yang terpenting sekarang adalah membuat Spearmint tea lebih berguna untuk keluarga dan memanfaatkannya dalam konteks kepariwisataan, antara lain :Â
1). Kultivasi dan Pertanian Lokal. Membantu petani lokal dalam kultivasi tanaman spearmint secara berkelanjutan. Memfasilitasi pelatihan pertanian organik untuk meningkatkan kualitas dan hasil spearmint. Mendorong penggunaan praktik pertanian ramah lingkungan.Â