Yang pasti, mengutip Burhanuddin Muhtadi dalam dialognya belum lama ini dengan Rhenald Kasali di rumah perubahan. Angka paslon No 02 teratas, menyusul Paslon No 3 dan Paslon No 01. Kita lihat Ganjar pada kisaran 30-an dan Prabowo pada kisaran 40-an. Sedangkan Anies pada kisaran 20-an. Kalau pada waktunya Projo yang ada di belakang Ganjar pindah ke 02, maka Pilpres 2024 cukup satu putaran. Yang di belakang Ganjar sekarang adalah Projo, dan yang di belakang Anies sekarang adalah suara pendukung Prabowo di masa lalu yang berbelok ke Anies. Tak heran angka untuk paslon 01 ajeg. Sedangkan angka paslon 02 dan 03 akan berubah drastis pada 14 Pebruari 2024. Pergerakan bandul ini tentu bergantung siapa yang punya aura disitu.
Tak heran ada orang yang mencoba menghalangi dan kalau perlu Jokowi harus dimakzulkan hingga dapat dipisahkan dari Pilpres 2024 pada 14 Pebruari yad.
Analisis politik terkait dengan potensi hasil Pilpres 2024 dan spekulasi mengenai perpindahan dukungan dari suara pendukung Prabowo ke pasangan calon lainnya. Analisis semacam ini bisa saja dituding spekulatif dan dapat dipengaruhi oleh banyak variabel, termasuk perubahan dinamika politik, kampanye pemilihan, dan isu-isu aktual yang muncul sepanjang waktu. Tapi masalah ketakutan kalah dalam Pilpres satu putaran, itu jelas terbaca dari Petisi 100.
Tindakan hukum atau pemakzulan terhadap seorang presiden memiliki dampak serius pada stabilitas politik. Langkah semacam ini memerlukan dasar hukum yang kuat dan proses yang sesuai dengan ketentuan konstitusi.
Apa mau dikata, mengutip Julie London pelantun Jazz tahun 1950-an, kita terpaksa mengucapkan : Bye Bye Blackbird ....
Joyogrand, Malang, Tue', Jan' 16, 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H